MEDAN, Waspada.co.id – Menteri BUMN Erick Thohir berencana mengeluarkan kebijakan untuk membatasi BUMN dari memiliki anak perusahaan yang berlebihan, bahkan melarang BUMN memiliki anak perusahaan.
Kebijakan ini pun disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk pengusaha asal Kota Medan, Benny Tomasoa, yang mengapresiasi langkah tersebut.
Menurut Benny, pembatasan jumlah bahkan memiliki anak perusahaan, ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan tata kelola yang lebih baik di BUMN.
“Kebijakan ini sangat tepat. Dengan mengurangi jumlah, bahkan pelarangan anak perusahaan oleh BUMN. Dengan begini, pihak swasta mampu bersaing secara kompetitif, sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” terang pria yang akrab disapa Bento ini, Sabtu (2/11).
Di sisi lain, kata Bento, BUMN dapat lebih fokus pada bisnis inti dan tidak terbebani oleh pengelolaan anak-anak perusahaan yang mungkin tidak terkait langsung dengan bisnis utama.
“Selain meningkatkan efisiensi, langlah ini bisa mencegah konflik kepentingan dan kebocoran anggaran. Anak perusahaan yang terlalu banyak sering kali menjadi beban bagi induk usaha dan berpotensi menjadi sumber inefisiensi serta pemborosan,” tegas yang juga Penggurus DPP Grib Jaya ini.
Kebijakan ini diharapkan akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan BUMN. Benny Tomasoa optimistis bahwa langkah ini adalah awal yang baik untuk masa depan BUMN yang lebih efisien dan transparan. (wol/ari/d1)
Discussion about this post