TARUTUNG, Waspada.co.id – Setelah 79 tahun Tapanuli Utara (Taput) berdiri, kini saatnya memilih seorang ibu untuk memimpin kabupaten ini. Warga lima desa di Kecamatan Pahae Julu harus menggunakan hak pilihnya secara bijak dan cerdas dalam Pilkada Serentak, 27 November 2024.
“Inilah saatnya Taput dipimpin seorang ibu. Tentu ini momen dan kesempatan yang sangat langka. Laki-laki dan perempuan sebenarnya sama dan setara, sama-sama diberi kemuliaan dan kehormatan oleh Tuhan. Dan sepertinya, Tuhan sudah menentukan lima tahun ke depan Taput dipimpin seorang ibu,” kata Paltak Siburian, Anggota DPRD Sumut Fraksi PDIP, saat ikut berkampanye untuk Pasangan Calon Nomor Urut 1 Satika Simamora dan Sarlandy Hutabarat, Minggu (3/11).
Paltak Siburian mengaku memiliki alasan kuat mengapa dirinya aktif mengkampanyekan pasangan Satika-Sarlandy ke banyak desa. Ia juga menyayangkan maraknya kampanye negative yang banyak diembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Salah satunya adalah soal politik dinasti yang kerap didengungkan pihak lawan.
“Jujur saya harus mengatakan, dari amatan saya, bahwa ternyata dari 75 titik yang saya ikuti saat berkampanye, mayoritas masyarakat Taput memang mencintai Satika Simamora. Sebagian besar masyarakat mendukung Satika Simamora,” kata politisi PDIP tersebut.
Dari pantauan di lapangan, ribuan warga di Pahae Julu menyambut hangat pasangan Satika-Sarlandy, yang didampingi tim kampanye.
Tampak antara lain Ketua Umum Tim Pemenangan sekaligus Ketua DPC PDIP Taput Nikson Nababan, Sekretaris Umum Dompak Hutasoit, Anggota DPRD Sumut Fraksi PDIP Paltak Siburian, dan Novada Sitompul selaku tokoh masyarakat dan mantan Anggota DPRD Taput dua periode dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Terangkai dalam kegiatan kampanye, turut dilakukan pelantikan petugas dan relawan TPS Satika-Sarlandy oleh Nikson Nababan di Pahae Julu yang meliputi Desa Lumbantonga, Lumbangaol, Pangurdotan, Sibaganding, Lumbandolok, Lumbanjaean, dan Simardangiang.
Komitmen Hati dan Pikiran
Sosok seorang ibu yang mengasihi memang menjadi komitmen dari Satika Simamora. Dalam orasi politiknya, ia mengaku memiliki keikhlasan untuk melayani seluruh rakyat Taput.
“Saya akan berusaha membuat yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Taput. Kehadiran kami ke tempat ini untuk meyakinkan semua masyarakat Pahae Julu, bahwa saya berkeinginan untuk membantu masyarakat agar hidup lebih sejahtera,” katanya.
Jika niat tulusnya diridoi Tuhan dan diamanahkan rakyat menjadi bupati, ia akan membuat pelatihan pertanian dan UMKM untuk menambah pendapatan ekonomi rumah tangga masyarakat. “Saya akan berikan hati dan pikiran untuk menyejahterakan masyarakat Taput,” tegasnya.
Fokus Satika dalam menyejahterakan masyarakat Taput ada pada pelayanan lansia, stunting, kesehatan anak, pendidikan dan peningkatan perekonomian. Kasih ibu sangat dibutuhkan dalam program-program kerakyatan tersebut, agar sejahtera dan semua keluarga bisa bahagia. “Marilah kita bersatu dan dapat bekerjasama membangun kabupaten yang kita cintai ini,” katanya.
Sementara itu, Nikson Nababan dalam kesempatan yang sama mengungkapkan istrinya akan membawa Ideologi Presiden Soekarno dalam memimpin Kabupaten Taput lima tahun mendatang. Ia menjelaskan Ideologi Bung Karno, yaitu Marhaenisme, bertujuan untuk mengangkat harkat hidup rakyat kecil, seperti petani dan buruh yang tertindas oleh orang kaya dan penguasa.
“Apakah selama saya menjadi bupati masyarakat Pahae Julu sudah merasakan pembangunan? Apakah Satika-Sarlandy pantas dan layak untuk meneruskan kepemimpinan saya?” tanya Nikson yang disambut teriakan setuju konstituennya.
Maka dari itu, lanjutnya, rangkul sebanyak-banyaknya masyarakat untuk memilih Satika-Sarlandy agar menang pada Pilkada 27 November 2024. “Harapan kita Bersama, pembangunan di Taput akan dilanjutkan dan ditingkatkan lebih baik lagi demi kesejahteraan rakyat Taput,” tandasnya. (wol/jps)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post