MEDAN, Waspada.co.id – Debat kedua Pemilhan Gubernur (Pilgu) Sumut 2024 kembali dimenangkan paslon nomor urut 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.
Edy-Hasan kembali mengungguli Bobby-Surya lewat visi misi yang jelas dan terukur serta parameter yang telah melalui data, kajian serta kebutuhan masyarakat Sumut.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Tim Pemenangan Edy-Hasan, Sutrisno Pangaribuan kepada wartawan di Medan, Jumat (8/11).
Sutrisno menyayangkan Bobby-Surya yang tidak menyuguhkan kemampuan berdebat dalam konteks memenuhi harapan masyarakat dan pembangunan Sumut.
“Padahal Bobby dan Surya adalah kepala daerah di daerahnya masing-masing. Artinya kemampuan berdebat mereka malam itu tidak mencerminkan harapan untuk pembangunan Sumatera Utara,” kata Sutrisno.
Dalam debat tersebut, Bobby maupun Surya menurut Sutrisno, lebih banyak menyerang Edy-Hasan ketimbang menunjukkan ide dan gagasannya dalam membangun Sumut.
“Di awal, di sesi penyampaian visi misi, Bobby-Surya sudah menunjukkan kesan membual dengan memastikan pembangunan infrastruktur Sumut tuntas, tanpa menjelaskan strategi merealisasikannya,” jelasnya.
Sementara Edy-Hasan menegaskan konsep pembangunan sesuai tema debat, yakni lewat infrastruktur jalan dan jembatan, begitu juga dengan infrastruktur internet, yang harus bisa diakses masyarakat di pedesaan.
Kemudian pengembangan investasi, termasuk dengan mengembangkan aplikasi untuk mengakses potensi investasi, lalu penciptaan lapangan pekerjaan.
Selain itu, kata Sutrisno, Edy-Hasan juga menyatakan komitmennya untuk pelestarian lingkungan karena di Sumut banyak usaha tambang. Lalu penyelesaian potensi konflik pertanahan, serta penyelesaian potensi masalah tapal batas, ketahanan pangan dan inovasi pembangunan daerah.
Saat menjawab pertanyaan panelis tentang masalah sampah, kata Sutrisno, Edy-Hasan mengemukakan solusinya. Sementara Bobby-Surya lebih pada aspek menyalahkan rencana TPA Mebidang.
Begitu juga dengan konsep pariwisata, Edy Rahmayadi lebih menegaskan komitmennya untuk pengembangan wisata Danau Toba, dan juga Kepulauan Nias.
Sebelumnya Wakil Sekretaris DPP PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, yang turut menyaksikan debat kedua tersebut menegaskan Edy-Hasan mampu menguasai permasalahan selama debat berlangsung.
Adian Napitupulu mengatakan data Calon Gubernur Sumut Edy-Hasan sangat kuat dibandingkan data dari Bobby Nasution, yang disampaikan dalam debat tersebut.
“Peristiwa itu, terjadi di Sumatera Utara, bisa. Pak Edy Rahmayadi dipimpin rasio datanya yang kuat, Bobby dipimpin oleh rasio rasa, datanya lemah,” ujar Adian Napitupulu kepada wartawan, usai debat.
Adian Napitupulu menyoroti soal Balai Latihan Kerja (BLK) yang data disampaikan oleh Bobby Nasution, yang sangat lemah, termasuk Medan Kota terjorok.
“Jumlah BLK, yang betul itu pak Edy. Kemudian, Medan sebagai kota terkotor, itu disampaikan KLHK, kalau tidak salah itu di tahun 2022. Itu di zaman Bobby juga. Tapi, Bobby membantah itu,” jelas politisi PDIP tersebut.
Adian Napitupulu menegaskan bahwa Edy Rahmayadi menyampaikan data-data yang kuat dalam debat publik Pilgub Sumut tersebut.
“Apakah dia membantah karena lupa, apa karena hal yang lain, saya tidak tahu. Untuk data, saya lihat pak Edy sangat kuat,” kata Adian. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post