MEDAN, Waspada.co.id – Lantunan ayat suci Al-quran yang begitu merdu dilantunkan Muhammad Alby Habibi saat menyambut kedatangan Calon Wali Kota Medan Nomor 2, Ridha Dharmajaya di acara Pengajian Akbar Muslimat Al Washliyah Belawan, di Jalan TM. Pahlawan No. 17 Kelurahan Belawan I, Medan Belawan, Jumat (8/11).
Membacakan surat Ali Imran ayat 189 – 192, bocah kelas 3 Sekolah Dasar (SD) Al Fatin Belawan itu membuat suasana bikin merinding karena Alby membacakan ayat-ayat itu dengan sangatlah merdu.
Selain disambut dengan lantunan Al-quran, pasangan dari Abdul Rani itu juga mendapat sambutan dari para muslimat Al Washliyah Belawan dengan lantunan shalawat sehingga membuat suasana siang itu begitu sejuk.
Setelah itu, Ridha pun diberi kesempatan untuk menjadi penceramah dalam kegiatan pengajian yang diikuti puluhan muslimat Al Washliyah di Belawan.
Dalam ceramah singkatnya, Ridha mengajak para Muslimat Al Washliyah untuk menjadi garda terdepan dalam menolak politik uang di Belawan pada Pilkada Medan yang digelar 27 November 2024 nanti.
Dalam setiap kesempatan, katanya, pasangan yang mengusung tagline Medan BERANI (Bersama Ridha-Rani) itu terus mengajak masyarakat untuk menolak politik uang guna menyelamatkan generasi Medan.
Jatuh Cinta Belawan
Dalam kesempatan itu, Ridha mengatakan kenapa Belawan menjadi salah satu kawasan yang harus segera ditumbuhkan ekonominya.
Dia cerita, bahwa saat pertama kali mulai mendatangi Belawan dirinya mendapatkan ada seorang anak dengan rambut pirang tanda mengalami gizi kurang.
Lalu, katanya, setelah ditelusuri ternyata anak yang mengalami gizi kurang memiliki saudara perempuan yang terjerumus ke dunia malam.
Dari cerita anak perempuan itu, ternyata dia merupakan anak tertua dengan ayah merupakan pecandu narkoba.
Tak berhenti dari keterangan anak perempuan itu saja, sambungnya lalu Ridha pun mencari informasi secara detail sehingga diketahui bahwa si ayah kedua anak yang mengalami gizi kurang dan yang terjerumus ke dunia malam itu adalah seorang nelayan. Yang akibat sulitnya mendapatkan penghasilan yang tidak tetap sehingga akhirnya tidak mampu menafkahi keluarganya.
Sehingga untuk melampiaskan frustasi atas keterpurukan ekonomi yang menimpanya itu menjadi pecandu narkoba.
“Nah, dari sini lah saya merasakan bahwa kondisi seperti ini (kondisi ekonomi) masyarakat Medan harus diubah. Dan, yang bisa mengubah itu adalah kebijakan itu harus bisa saya lakukan. Dan, kenapa saya meninggalkan semua pekerjaan dan penghasilan yang besar yang telah saya dapatkan sebagai dokter spesialis bedah saraf dan Profesor sebagai Guru Besar di USU. Karena, saya ingin merubah itu. Dan Belawan membuat saya ingin merubah dan melakukan perbaikan itu,” jelasnya.
Dan dimulai dari keinginan untuk merubah Medan lebih baik itu, katanya, Ridha mengajak Muslimat Al Washliyah menjadi garda-garda terdepan untuk mengubah nasib dan wajah Belawan sebagai daerah yang dicap sebagai daerah miskin.
“Insyaallah dengan kita sama-sama berjuang maka kita akan menyelamatkan generasi dan anak-anak kita kelak. BerPani Ibu-ibu semua?, Berani kata mereka serentak.Mau berubah?, tanya Ridha lagi, ” Mau jawab Ibu-ibu lagi. Kalau Berani maka Muslimat Al Washliyah harus berani tolak uang dari mereka membayar kita pada saat Pilkada nanti,” tandasnya. (wol/ags)
Discussion about this post