MEDAN, Waspada.co.id – Wakil Sekretaris Tim Pemenangan BERANI (Bersama Ridha dan Rani) Rion Arios SH MH, meminta seluruh pendukung dan relawan pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 2, Prof Ridha dan Abdul Rani agar tidak terprovokasi dengan pesan berantai di grup WhatsApp mengenai adanya kabar pengerahan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membersihkan Alat Peraga Kampanye (APK) Paslon 02.
“Jangan termakan isu dulu, kita harus menahan diri. Kan ada ketentuan dan regulasi di mana segala sesuatunya bisa dilaporkan. Sesuai rencana siang ini (Senin, 11/11/2024) pukul 14.00 WIB kita akan buat laporan ke Bawaslu,” ujar Rion yang juga dipercaya sebagai kuasa hukum Tim BERANI, Senin (11/11) pagi.
Kedatangan mereka ke Bawaslu sebut Rion untuk melaporkan APK yang hilang dan rusak di sejumlah titik di 21 kecamatan di kota Medan.
“Kita juga mengajak KPU untuk ikut melaporkan terkait APK yang dipasang oleh KPU juga hilang dan dirusak oknum yang tidak bertanggungjawab,” ujarnya.
Rion juga meminta kepada sejumlah relawan dan pendukung Ridha dan Rani bersama-sama untuk menegakkan aturan dan tidak melakukan tindakan di luar ketentuan.
“Walaupun kita mendengar adanya pesan berantai yang beredar di grup whats app mengenai keterlibatan Camat dan Aparatur Sipil Negara, kita minta pendukung tidak terprovokasi. Karena kita mau menang dengan cara elegan dan sportif,” harapnya.
Sementara itu, calon walikota Medan nomor urut 2, Prof Ridha mengaku prihatin dengan adanya pesan yang beredar di sejumlah grup Whats App relawan BERANI terkait instruksi ke Camat dan ASN untuk membersihkan alat peraga kampanye (APK) milik pasangan calon nomor urut 2, Prof Ridha dan Abdul Rani.
Pesan itu beredar sehari jelang debat walikota Medan yang berlangsung Jumat (8/11/2024) malam kemarin.
“Ada info malam ini diperintahkan para camat dan lurah akan membersihkan spanduk PROF Ridha Rani di kota Medan,” isi pesan yang tersebar di sejumlah grup relawan Prof Ridha dan Abdul Rani, Sabtu (9/11/2024) malam lalu.
Prof Ridha awalnya meragukan informasi yang beredar tersebut.
Namun bersamaan dengan pelaksaan kampanye akbar Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 2 yang berlangsung Minggu (10/11/2024) pagi lalu, dirinya menemukan kebenaran terkait sejumlah APK pasangan BERANI yang sengaja dirusak secara massif bahkan hilang di sejumlah titik di 21 kecamatan di Kota Medan.
“Kita tentu merasa prihatin apalagi kalau memang ada instruksi khusus kepada Camat dan aparat pemerintah untuk merusak APK kita (Paslon walikota nomor urut 2). Tentu saya mempersilahkan lembaga pengawas pemilu untuk mempertanyakan langsung ke Camat,” tegasnya.
Disinggung pengrusakan APK terjadi setelah berlangsungnya debat calon walikota Medan yang digelar oleh KPU, Prof Ridha juga mengaku heran.
“Hakikatnya debat merupakan ajang penyampaian ide dan wawasan untuk di challenge dan tidak untuk anarkis,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu.juga, Prof Ridha meminta agar relawan, pendukung serta sahabat BERANI lebih bersikap dewasa.
“Saya sampaikan kepada seluruh teman-teman dan pendukung sahabat Ridha dan Rani agar melaksanakan politik beretika dan santun. Saya juga instruksikan kepada seluruh pendukung, relawan dan sahabat Ridha dan Rani agar tidak membalas dan tidak ikut merusak APK pasangan lain,” imbaunya.
Prof Ridha pun meminta kepada pihak yang berkaitan seperti KPU, Bawaslu dan juga aparat keamanan agar menindak tegas pelaku yang terbukti melakukan perusakan APK
Sementara itu pengamat sosial politik UMSU Buya Rafdinal melontarkan kalimat pedas atas tindakan oknum yang merusak APK pasangan calon.
Dirinya menilai adanya skenario untuk mencurangi dan melemahkan pasangan 02 dalam hal ini Prof Ridha dan Rani.
“Karena terkait Pilkada ada lembaga yang bertanggungjawab yakni KPU, Bawaslu dan juga Gakkumdu. Harus ada tindak lanjut secara hukum yang dilakukan baik itu oleh KPU ataupun Bawaslu,” ujarnya.
Masih menurut Rafdinal, siapapun yang melakukan perusakan APK harus ditindak tegas karena telah melakukan pelangganan hukum dan telah merusak demokrasi.
“Jika pelaku yang terlibat Aparatur Sipil Negara maka mereka harus diberi sanksi tegas,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan jika APK pasangan calon walikota dan wakil walikota Medan nomor urut 02 Prof Ridha dan Abdul Rani dirusak orang tak bertanggung jawab.
Bahkan perusakan APK pasangan calon dengan tagline BERANI itu dilakukan secara massif dan terstruktur dengan ditemukannya sejumlah APK yang koyak dan hilang di sejumlah titik di 21 kecamatan di kota Medan. (wol/ags)
Discussion about this post