MEDAN, Waspada.co.id – Tjong A Fie Mansion atau Rumah Tjong A Fie yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani sering direkomendasikan sebagai salah satu tujuan wisata saat berkunjung ke Kota Medan, Sumatera Utara.
Rumah Tjong A Fie dibangun pada tahun 1895 dan selesai pada tahun 1895 dan selesai pada tahun 1900. Rumah ini dihadiahkan Tjong A Fie untuk istri ke-3 nya sebagai hadiah pernikahan.
Rumah Tjong A Fie dibuka untuk umum sejak tahun 2009 untuk oleh cucu Tjong A Fie yang bernama Fon Prawira.”Pada tahun 2014 pak Fon Prawira meninggal dunia dan sekarang ini dilanjutkan oleh kakaknya yaitu Ibu Mimi,” ujar Mirza Abdul Gofur, Salah satu pemandu wisata di Tjong A Fie Mansion, Rabu (20/9).
Lebih lanjut, Mirza, mengatakan konsep dari bangunan rumah Rumah Tjong A Fie ini terdiri dari tiga perpaduan yaitu Chinese, Eropa dan melayu. “Tjong A Fie Mansion buka setiap hari Pukul 09.00 sampai dengan 17.00 WIB. Untuk biaya masuknya itu Rp35.000,” jelasnya
Selain dari Kota Medan, Pengunjung yang datang ada juga dari luar kota seperti Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Ada juga dari luar negeri seperti Belanda, Amerika dan Malaysia.
Tjong A Fie lahir di Kota Guangdong, Tiongkok pada tahun 1860 dan merantau ke Medan pada tahun 1878 pada usia 18 tahun mengikuti jejak abangnya yang sudah lebih dahulu merantau ke Kota Medan. Tjong A Fie wafat pada tahun 1921 diusia yang ke-61 tahun.
Tjong A Fie merupakan pemimpin ataupun Wali Kota orang chinese di Kota Medan. Beliau terkenal karena kedermawanannya banyak seperti membangun rumah ibadah seperti masjid klenteng dan gereja. “Beberapa bisnis yang dimiliki oleh Tjong A Fie yaitu Perkebunan Kelapa, Tembakau, Kopi, Karet, Tebu dan ada juga bisnis banker,” tambahnya
Demikian Ia berharap semoga ke depannya pengunjung yang datang semakin ramai dan harapan saya semoga anak-anak muda lebih mengenal museum Tjong A Fie beserta sejarahnya.
Seorang Pengunjung, Lili, mengatakan cukup terkesima dengan Rumah Tjong A Fie ini karena tempatnya yang asri, bersih dan terawat. “Apalagi dibawa dengan tour guide yang sangat mampu untuk membawa cerita tentang Tjong A fie untuk diberikan kepada wisatawan,” ucapnya
Perempuan asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah itu berharap tetap dijaga dan dipertahan seperti ini untuk ke depannya. (wol/syf/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post