REDELONG, Waspada.co.id – Pelaksanaan acara debat publik antar paslon Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah yang berlangsung di Gedung Olahraga dan Seni (GORS) setempat, Sabtu (16/11) terjadi kehebohan dan sempat dihentikan.
Pantauan Waspada Online di lokasi. Debat tersebut diikuti oleh empat Paslon, yang masing-masing turut dihadiri oleh puluhan para pendukung. Pelaksanaan jalannya debat kandidat sebelumnya berjalan dengan lancar dan kondusif.
Namun, saat disegmen tanya jawab antar Paslon Bupati dan Wakil Bupati saat debat sempat dihentikan, karena ada kesalahan penyusunan pertanyaan yang ditujukan kepada para paslon.
Kejadian ini pun sempat menjadi kehebohan serta riuh teriakan antar para pendukung di dalam gedung GORS Bener Meriah.
Alhasil, jalannya debat pun terpaksa dihentikan dengan tiba-tiba, sambil menunggu tim menyusun kembali daftar pertanyaan yang ditujukan.
Kurang lebih 10 menit setelah acara dihentikan, kemudian acara dilanjutkan kembali.
Sebagaimana diketahui, semua pertanyaan debat publik Pilkada Bener Meriah disusun oleh kelima panelis diantaranya Prof, Dr. Ir Abubakar Karim, MS guru besar dari Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Dr. Jamhuri MA dosen fakultas syariah dan hukum Uin Ar-Raniry Banda Aceh.
Kemudian Dr. Arfiansyah, MA Dosen Fakultas Ushulludin dan Filsafat Uin Ar-Raniry Banda Aceh, Ir Samsidar dari Board Asia Justice and Rights (Ajar) Indonesia dan Cut Asmaul Husna SAg MM, dosen ilmu administrasi negara fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Teuku Umar.
Sedangkan peserta debat Pilkada Bener Meriah diikuti Langsung, oleh empat paslon Bupati dan Wakil Bupati diantaranya, Edi Sariman Usman-Rais Abidin (ERA) nomor urut 1, Tagore Abubakar-Armia (TagAr) nomor urut 2, Mohd Amin-Ridwan Abdul Muthalib (AmRi) nomor urut 3, dan Dailami-Kamaruddin (DaKar) nomor urut 4. (wol/win)
Editor Agus Utama
Discussion about this post