MEDAN, Waspada.co.id – Lembaga Riset dan Analisis Kebijakan Publik Pramana’s Institute Indonesia merilis hasil survei pilkada di lima Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara termasuk Kota Medan.
Manager Riset dan Analisis Data Lembaga Pramana’s Institute Indonesia Prayogi M.Si bersama Manager Survei E. Albar SP dan peneliti senior Dr. Zhufry serta DP. Siregar S.Sos M.Si menjelaskan, survei ini dilaksanakan secara simultan pada periode pengamatan tanggal 11-15 November 2024, melibatkan 105 personel surveyor dan enumerator di lapangan.
Metode survei simple random sampling berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2024 di setiap kecamatan yang menjadi sampling of frame.
Jumlah sampel dihitung menggunakan rumus statistik untuk riset sosial dan kesesuaian demografi responden berdasarkan komposisi jenis kelamin, kategori umur, agama, pekerjaan dan pendidikan serta sebaran kepadatan penduduk merujuk pada angka Badan Pusat Statistik (BPS) di setiap kabupaten/kota.
Hasil survei terhadap jawaban responden yang ditabulasi dan dianalisis melalui aplikasi survei menunjukkan konsistensi responden untuk memilih setiap paslon rata-rata diatas 90%, sehingga kemungkinan pemilih berubah pikiran pada hari pencoblosan tanggal 27 November antara 1-10%.
Adapun hasil survei melalui simulasi surat suara dirinci oleh Prayogi, M.Si di Medan yaitu dari jumlah Responden 2.116, di sebanyak 21 kecamatan, pengambilan data pada 151 Kelurahan.
Dengan hasil survei tingkat elektabilitas pasangan calon tertinggi nomor urut 02, Prof. Ridha – Rani sebesar 31,3% disusul nomor urut 01 Rico Waas – Zakiyudin sebesar 27,6% sedangkan pasangan calon nomor urut 03, Hidayatullah – Ridho 21,5%.
Sementara itu, calon pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 19,6%. Adapun Margin of error survei ini, 1,98% dengan tingkat keyakinan 95% signifikansi.
Secara khusus untuk Pilkada kota Medan ketiga paslon masih berpeluang memenangkan pilkada karena 19,6% masyarakat belum menentukan pilihan.
Menyahuti hal itu, Ketua Harian Tim Pemenangan paslon 02, Hendra DS meminta kepada seluruh relawan dan juga pasangan calon yang diusung dalam hal ini Prof Ridha dan Abdul Rani jangan cepat berpuas diri.
“Artinya relawan dan calon kita harus terus turun ke masyarakat untuk menyerap setiap aspirasi yang disampaikan masyarakat,” ujarnya kepada awak media, Selasa (19/11) malam.
Hendra juga mengimbau kepada relawan untuk tetap mengawasi potensi kecurangan merujuk dari aksi premanisme dan bar-bar yang diduga melibatkan oknum aparat sipil negara (ASN) dengan merusak ratusan alat peraga kampanye milik paslon 02 di 21 kecamatan di kota Medan.
“Walaupun ada tindakan yang tak terpuji, masyarakat justru lebih paham memilih calon yang jujur dan tidak melakukan aksi kecurangan. Terbukti elektabikitasnya tertinggi,” ungkapnya.
Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat atas kepercayaan yang diberikan dan hal itu menambah semangat tim pemenangan dan juga relawan untuk terus turun ke masyarakat menjemput aspirasi.
Terpisah, Boydo HK Panjaitan, selaku Seketaris Tim Pemenangan paslon 02, Prof Ridha dan Rani menganggap hasil survey tersebut memang sudah sepantasnya.
Mengingat kerja partai dan juga pasangan calon yang terjun ke masyarakat setiap hari dilakukan tanpa mengenal waktu dan juga tak mengenal lelah.
“Sudah sepantasnya, apalagi dari tingkat keyakinan 95 persen, saya yakin arah dukungan dari kelompok masyarakat terus bertambah hingga 27 November mendatang, dan masyarakat semakin bertambah banyak yakin menjatuhkan pilihannya kepada Prof Ridha-Rani,” sebutnya.
Masih menurutnya, alasan lain tingginya angka elektabilitas paslon 02, karena intensitas kedua pasangan calon yang rajin mendatangi rumah-rumah ibadah di Medan.
“Umat Kristiani dan juga etnis Tionghoa kerap didatangi dalam berbagai kesempatan, termasuk yang dilakukan para elite partai seperti Ketua Hasyim dan Sofyan Tan yang melibatkan ribuan relawan sahabat Sofyan Tan. Jadi saya rasa kita memang lebih layak unggul dari paslon lainnya,” ucap Boydo. (wol/ags/d2)
Discussion about this post