MEDAN, Waspada.co.id – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Prof Ridha Dharmajaya – Abdul Rani mendominasi dari Paslon lainnya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan 2024.
Survei tersebut menyatakan Paslon dengan jargon BERANI itu meraih dukungan sebesar 31,3 persen.
Survei yang dirilis oleh Pramana’s Institute Indonesia menyatakan unggul jauh dari pasangan nomor urut 1, Rico Zaki (27,6 persen), dan pasangan nomor urut 3, H. Hidayatullah dan Yasyir Ridho Loebis (21,5 persen). Sementara itu, sebanyak 19,6 persen responden masih belum menentukan pilihan.
Menanggapi hasil survei Pramana’s Institute Indonesia ini, calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Prof Ridha Dharmajaya mengatakan, tak lantas membuat ia bersama calon wakilnya Abdul Rani serta partai pendukung dan relawan berdiam diri.
Menjelang hari pencoblosan, Prof Ridha menegaskan akan terus bergerak ke masyarakat.
Dirinya juga meminta relawan dan simpul pemenangan terus berjuang hingga akhir.
“Tentu itu satu hasil yang tidak melegakan buat kita karena walau bagaimanapun perjuangan belum selesai. Apapun itu, kita ucapkan terima kasih dan kita tetap berjuang sampai benar-benar keputusan akhir yang kita harapkan dari KPU untuk Pilkada Kota Medan,” katanya kepada wartawan di Medan, Rabu (20 /11) malam.
Sekretaris Tim Pemenangan pasangan Ridha- Rani menambahkan, hasil survei tersebut mencerminkan kerja keras dan pendekatan yang dilakukan pasangan Ridha dan Rani di tengah masyarakat.
“Memang seperti yang saya sampaikan, kalau melihat kuantitas dan kualitas dari apa yang dilakukan Prof. Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani, sudah pantas survei menempatkan kami di posisi teratas. Tapi, hasil ini tidak membuat kami berpuas diri,” ujar Boydo.
Namun, dia juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi, terutama dalam menarik perhatian 19,6 persen responden yang belum menentukan pilihan (swing voters).
Boydo menegaskan partai pendukung dan seluruh simpul-simpul relawan akan terus bergerak ke bawah untuk menyahuti apa yang menjadi keluhan dan kebutuhan masyarakat.
“Kelompok ini sangat rentan. Bahkan, jika dikelola dengan baik oleh lawan, potensi perubahan posisi masih mungkin terjadi. Oleh karena itu, kami akan terus bekerja keras, terutama mendekati kelompok anak muda dan masyarakat menengah ke bawah,” tambahnya.
Boydo juga mengakui bahwa tim Ridha-Rani selama ini lebih fokus pada kelompok masyarakat berbasis agama dan budaya.
Namun, untuk mendekati kelompok anak muda yang termasuk dalam swing voter, tim akan menggencarkan strategi baru.
“Kami melihat 19 persen swing voter, khususnya anak muda, masih ragu. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami, terutama di debat ketiga nanti,” jelasnya.
Debat terakhir akan digelar pada Jumat, 22 November 2024, pukul 19.00 WIB di Hotel Grand Mercure, Medan. Boydo menyatakan, debat ini menjadi momen penting untuk memperkuat dukungan.
“Debat bagi kami bukan sekadar adu retorika, tetapi kesempatan menyampaikan aspirasi masyarakat yang telah kami temui di lapangan. Persiapan kami adalah turun langsung ke masyarakat, menyerap aspirasi mereka, dan mempresentasikannya di panggung debat,” ujarnya mengakhiri. (wol/ags)
Discussion about this post