MEDAN, Waspada.co.id – Aliansi Mahasiswa Peduli Politik dan Agama Sumatera Utara (Sumut) meminta Panitia Natal Oikumene 2024 yang diketuai Naslindo Sirait agar menghentikan rencana bagi-bagi sembako kepada jemaat gereja.
Pasalnya, pembagian sembako ini dinilai syarat kepentingan politik salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumut. Apalagi pembagian sembako ini dilakukan menjelang hari pencoblosan yang akan berlangsung 27 November 2024.
Hal tersebut disampaikan puluhan mahasiswa saat berunjuk rasa di Sekretariat Panitai Natal Oikumene dan Kantor Gubernur Sumut, di Jalan Pangeran Diponegoro, Jumat (22/11).
Pimpinan Aksi Leonardo Manullang mengatakan, unjuk rasa ini merupakan keresahan mereka sebagai umat Kristen yang tidak mau kesakralan Natal dikotori oleh elit politik yang memaksaan kehendak demi tujuan tertentu.
“Aksi kami ini karena ada informasi, bahwa dalam waktu dekat sebelum Pikada hari pencoblosan, akan diadakan bagi bagi bansos oleh Panitia Natal Oikumene,” kata Leonardo.
“Yang kami sangat kecewakan adalah, kenapa bagi-bagi bansos ini dilakukan jelang pilkada, padahal sesui surat edaran Mendagri, sudah dilarang,” sambungnya.
Leonardo mengatakan, mereka sangat menduga ada unsur-unsur politis didalam bagi-bagi bansos ini. Sehingga mereka meminta agar pembagian bansos ini dilakukan setelah Pilkada 2024.
“Kami tidak mau kesakralan natal ini dicampur adukan dengan politik, karena Natal itu kan bulan Desember, jadi tidak urgensi apapun, kenapa harus dibagikan secepat ini,” sebutnya.
“Kita juga tahu sebagai manusia yang beradap, kita harus mengedepankan iman, kita tidak ingin kesakralan natal ini terciderai,” ungkapnya.
Leonardo juga meminta kepada para pendeta sebagai pemuka agama agar mengingatkan panitia natal agar ini tidak terjadi, dan kepada para politisi
seharusnya menyampaikan dan berfikirlah secara etis jangan pernah jadikan jemaat sebagai ladang untuk mencari suara.
“Pendeta seharusnya menanamkan nilai kebenaran kepada jemaat. Perihal pembagiannya akan di adakan besok, dan kami tidak mempersoalkan apa yang dibagi, apakah itu sembako murah, gratis dan sebanyak apapun itu,” ungkapnya.
“Yang kami permasalahkan adalah waktunya, dan waktunya ini mendekati hari pencoblokasan dan kami duga ini memeliki kepentingan politik salah satu paslon gubernur. Kami tidak ingin juga pembagian sembako ini didasarkan pada kepentingan, dan hari natal ini sakral,” sebutnya.
Lebih lanjut, Leonardo juga mendesak Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Agus Fatoni agar mengingatkan Panitia Natal Oikumene agar membatalkan rencana bagi-bagi sembako ini. Karena kegiatan natal ini diketahui juga mendapat dana dari APBD Sumut berupa dana hibah.
“Kami ingatkan ketua panitia natal, pak Naslindo Sirait, sebagai intelektual Kristen harusnya sudah tau harus bersikap apa, jangan ciderai natal ini demi kepentingan paslon gubernur tertentu,” pungkasnya.
Pantauan wartawan, dalam aksi ini massa aksi menyampaikan orasi kurang lebih 1 jam. Mereka juga membawa karton bertuliskan. “Stop Politisasi Agama”, ada juga tulisan yang meminta agar ” Jangan Hilangkan Kesakralan Natal”
Dari informasi yang dihimpun wartawan, sembako yang akan diberikan bersumber dari Polda Sumut sebanyak delapan ribu paket. Dalam pembagian ini rencananya juga akan dihadiri Wali Kota Medan Bobby Nasution yang juga sebagi calon Gubernur Sumut di Pilgubsu 2024. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post