MEDAN, Waspada.co.id – Beredar informasi sejumlah kepala lingkungan diduga mendapatkan intimidasi dari lurah dan camat untuk mengumpulkan 100 suara salah satu Paslon Wali Kota Medan dan 180 suara untuk Gubernur Sumut, membuat Tim Pemenangan Paslon nomor urut 2 Ridha-Rani berang.
Melalui Sekretaris Tim Pemenangan BERANI (Bersama Ridha dan Rani) Boydo HK Panjaitan meminta agar lurah dan camat untuk tidak bermain curang yang dapat merusak sistem demokrasi.
“Kita peringatkan kepada aparatur pemerintahan baik lurah maupun camat jangan lagi mengintimidasi dan jangan lagi menggunakan kepling sebagai alat memobilisasi pemenangan paslon tertentu dan kami mohon segeralah kembali ke jalan yang benar dan netral,” sebut Boydo, Senin (25/11) siang.
Saat ini ungkap Boydo, pihaknya akan mengawasi dengan ketat dan menyiapkan saksi-saksi dengan matang.
“Karena kita mendengar ada mobilisasi perekrutan suara baik wali kota dan juga gubernur, kami berharap supaya kita sama-sama menjaga diri dan jangan membuat situasi yang panas seperti yang pernah saya sampaikan biarlah demokrasi ini berjalan dengan baik sehingga kekurangan-kekurangan tidak terjadi di kemudian hari dan kita sudah mempersiapkan saksi-saksi di setiap TPS yang ada. Dengan ketat kita akan mengawal,” ujarnya.
Selain mempersiapkan dua saksi di tiap TPS, Boydo jua menyebutkann ada saksi luar yang secara ketat dipersiapkan oleh Sofyan Tan.
“Kader dari Pak Sofyan Tan nantinya akan mengawasi seluruh TPS yang ada di Kota Medan dan mereka siap mengontrol dengan fasilitas gadgetnya. Mereka akan siap melaporkan setiap kekurangan dan langsung mengawasi perhitungan suara di setiap TPS yang ada,” katanya.
Boydo turut menjelaskan penyebaran saksi yang disiapkan pasangan calon 02 di seluruh kecamatan.
“Untuk saksi dalam kita sudah siapkan satu saksi walikota dan satu saksi gubernur dengan penyebaran 3.226 TPS dan totalnya sekitar 6.652 saksi. Di luar itu ada saksi dari Bapak Sofyan Tan yang didominasi anak-anak muda sebanyak 3.226 orang yang betul-betul siap bisa mengawasi dan mengontrol dengan gadget mereka masing-masing. Totalnya ada sekitar 9.978 saksi di seluruh TPS yang tersebar di 21 kecamatan di kota Medan,” terangnya.
Boydo melanjutkan, saat ini Tim pemenangan 02 masih membuka sayembara bagi seluruh masyarakat yang menemukan kecurangan dan membuktikan dengan video dan foto bentuk kecurangan yang dilakukan oleh ASN pada Pilkada 2024 ini.
“Kita juga masih membuka sayembara bagi siapa yang bisa mampu membuktikan kecurangan ASN di Plikada Medan dengan bukti video dan foto, maka kita akan mengapresiasi keberanian mereka dengan hadiah 2 juta,” sebutnya. (wol/ags)
Discussion about this post