MEDAN, Waspada.co.id – DPD Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat (Perbarindo) Sumatera Utara (Sumut) melaksanakan kegiatan pelatihan penilaian kinerja pegawai BPR/BPR Syariah dengan menggunakan Aplikasi Digital Key Performance Indicator (KPI).
Dengan Metode Balanced Socrecard dan pelatihan menyusun dan menyampaikan laporan penunjukan dan realiasi penggunaan Jasa Akuntan Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP) ke OJK melalui APOLO menggunanakan aplikasi Digital System Informasi Penunjukan Kantor Akuntan Publik (SIPEKAP).
Hal ini bertujuan untuk tingkat kualitas Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS).
Adapun Kegiatan ini berlangsung selama dua hari.
Pertama pelatihan Aplikasi Digital KPI untuk penilaian Kinerja Karyawan BPR-BPRS dengan Metode Balanced Scorecard yang mengedepankan keseimbangan empat perspektif yaitu Keuangan, Pelanggan, Proses Bisnis Intern dan Pembelajaran.
Kedua, pelatihan Aplikasi SIPEKAP untuk Menyusun dan Melaporkan Penunjukan dan Realisasi Penggunaan Kantor Akuntan Publik ke OJK melalui APOLO.
Kegiatan ini bertempat di Hotel Grand Central Premiere, Jalan Putri Merak Jingga pada 4-5 Desember 2024.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Creva Business Consulting, Fernando.A.Siahaan SE MM yang juga dihadiri dan dibuka Marganda Abraham L.Tobing selaku Pengawas Deputi Direktur Pengawasan LJK 1 mewakili Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumut.
“Seiring dengan pengesahan POJK yang baru sepanjang tahun 2024, tujuannya untuk peningkatan kualitas BPR menjadi lebih baik, maka dibutuhkan SDM yang tangguh yang berjalan lurus dengan kemajuan BPR itu sendiri,” kata Marganda dalam sambutannya.
Dia mengatakan, penerapan KPI merupakan hal yang cukup penting dalam manajemen SDM BPR, arah tujuan kinerja yang sesuai dengan Rencana Bisnis, renumerasi dan peningkatan karir yang lebih jelas, serta adanya pembelajaran akan dapat meningkatkan Performance setiap karyawan di BPR.
“Penggunaan Aplikasi Digital salah satunya SIPEKAP untuk penggunaan jasa Kantor Akuntan Publik yang menjadi thema pelatihan di hari-2 pada masa sekarang ini juga akan sangat membantu BPR dalam kegiatan sehari-hari dan kewajiban pelaporan ke OJK yang lebih efektif dan akurat,” ujarnya.
Ketua DPD Perbarindo Hardey Sabar MT Silaban menyampaikan pelatihan dua hari ini diikuti oleh 20 BPR dari Sumut dan Aceh dengan total peserta sebanyak 51 orang termasuk 11 orang Direksi.
“Aplikasi Digital KPI menjadi Tools bagi BPR untuk penilaian karyawan sesuai target yang direncanakan, serta dasar pemberian reward bagi karyawan-karyawan BPR,” kata Hardey.
Sementara itu, Sekretaris Perbarindo Sumut, Mery Sulianty H.Sitanggang menyampaikan salah satu kelemahan BPR selama ini adalah tidak adanya dasar penilaian Performance yang ideal bagi karyawan sehingga BPR tidak memiliki dasar untuk menentukan besarnya gaji, bonus, reward dan punishment serta kenaikan pangkat/golongan karyawan.
“Pemanfaatan Teknologi dan Digitalisasi dalam menyusun KPI sebagai dasar penilaian Performance akan menciptakan SDM yang tangguh dan menjadi Aset penting bagi perkembangan BPR/BPR Syariah kedepannya menjadi lebih baik dan terpercaya sesuai dengan tujuan OJK,” ujar Mery.
Turut hadir pada saat Pembukaan tersebut Pengurus DPD Perbarindo Sumut antara lain Adi Junianto, Hisar Sitanggang, Hamonangan J.Gultom dan Amir Halim. (wol/man)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post