JAKARTA, Waspada.co.id – Wakil Gubernur Aceh terpilih, Fadhlullah (Dek Fadh), melakukan pertemuan dengan Bayu Priawan Djokosoetono, Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) yang juga Komisaris Utama BlueBird Holding Company, di kantor pusat BlueBird Jakarta. Minggu (8/12).
Pertemuan ini membahas peluang investasi di berbagai sektor strategis di Aceh, serta memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta.
Dalam pertemuan ini, Dek Fadh didampingi oleh juru bicara Badan Pemenangan Aceh Mualem Dek Fadh, Mahfudz Y Loethan, yang juga Ketua Harian Japnas Aceh.
Kehadiran mereka memperkuat komitmen pemerintah Aceh yang baru dalam menjalin kerja sama dengan para pelaku usaha nasional.
Dek Fadh memaparkan beragam potensi besar Aceh di sektor pertanian, perikanan, pariwisata, serta energi terbarukan dan infrastruktur. Ia menjelaskan bahwa Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah, posisi geografis strategis, dan keindahan alam yang dapat menjadi daya tarik investasi.
Produk unggulan seperti kopi Gayo, hasil perikanan, serta destinasi wisata seperti Pulau Weh dan Danau Laut Tawar menjadi fokus utama dalam strategi pembangunan ekonomi Aceh.
“Kami ingin Aceh menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Untuk itu, kami membuka peluang kerja sama dengan pengusaha nasional dan internasional, terutama melalui Japnas dan Kadin, untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Dek Fadh
Dek Fadh juga secara khusus memperkenalkan proyek Syiah Kuala Islamic Center kepada Bayu.
Proyek Syiah Kuala Islamic Center digagas sebagai pusat kegiatan keislaman, kebudayaan pendidikan, dan wisata religi bertaraf internasional. Proyek ini diharapkan menjadi ikon baru Aceh sekaligus pendorong pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata religi.
“Kami berharap Kadin, dan para pengusaha nasional dapat mendukung proyek besar ini. Syiah Kuala Islamic Center bukan hanya simbol kebangkitan Aceh, tetapi juga akan menjadi motor penggerak ekonomi dan budaya
Wakil ketua umum Kadin bidang perencanaan pembangunan nasional, Bayu Priawan Djokosoetono, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Dek Fadh yang aktif menjalin komunikasi dengan dunia usaha.
Ia menilai Aceh memiliki potensi besar untuk berkembang di berbagai sektor, terutama jika didukung dengan kebijakan yang mendukung dan ekosistem investasi yang kondusif.
“Aceh adalah daerah dengan potensi luar biasa. Dengan pengelolaan yang baik, sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, pariwisata dan berbagai sektor lainnya dapat menjadi motor penggerak ekonomi. Japnas dan Kadin siap mendukung upaya ini melalui kolaborasi yang terencana,” ujar Bayu.
Sementara itu, Mahfudz Y Loethan, menambahkan bahwa Aceh memerlukan dukungan investasi yang konkret untuk mempercepat pembangunan. Ia menilai kolaborasi antara pengusaha nasional yang ada di Japnas dan Kadin, Aceh dapat menjadi jembatan untuk merealisasikan proyek-proyek strategis di daerah.
Dek Fadh menutup pertemuan dengan menegaskan bahwa pemerintah Aceh yang baru akan memastikan regulasi yang mendukung dan layanan perizinan yang efisien bagi para investor.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kerja sama konkret antara pemerintah Aceh dan para pengusaha nasional untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Aceh. (wol/drs)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post