JAKARTA, Waspada.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan telah menemukan anomali atau ketidaksesuaian antara data pada Formulir C1 dengan yang diunggah pada aplikasi Sirekap. Sejak 15 Februari lalu, Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengklaim sudah menemukan 154.541 tempat pemungutan suara (TPS) yang datanya tak sesuai.
“Adanya anomali yang kemudian dilakukan koreksi secara bertahap,” kata Hasyim di kantornya, Selasa (27/2).
Berdasarkan data real count KPU, lembaga penyelenggara pemilu tersebut sudah menerima data dari 638.059 TPS. Berarti, total TPS yang melaporkan data yang tak sesuai dengan formulir C1 nyaris mencapai seperempat dari data yang masuk, atau mencapai 24,2%.
Hingga pukul 11.00 WIB, KPU mengklaim sudah menerima data pemungutan suara Pilpres 2024 pada 534.660 dari 823.236 TPS; atau setara 77,51%.
Data sementara menampilkan perolehan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan mencapai 58,84% suara nasional. Sedangkan paslon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 24,46%; dan paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD 16,7%.
Sedangkan data anomali atau yang tak sesuai juga cukup tinggi. KPU mencatat adanya masalah data Sirekap pada 13.767 TPS di Pileg 2024 untuk tingkat DPR. Selain itu, data janggal juga terdapat pada 16.450 TPS di Pileg untuk DPD.
Hasyim mengklaim, KPU sudah memperbaiki data-data tersebut. Sehingga, KPU memastikan data yang ditampilkan pada aplikasi dan web Sirekap bisa sesuai dan dipertanggungjawabkan. Masyarakat pun bisa memeriksa setiap perubahan data karena dicantumkan berita acaranya. (wol/bloomberg/pel/d2)
Discussion about this post