MEDAN, Waspada.co.id – Presiden RI Prabowo Subianto mengusulkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dipilih melalui mekanisme DPRD. Karena dianggap Pilkada lewat jalur DPRD lebih efesian.
Wacana ini disampaikan karena adanya beberapa faktor, salah satunya adalah soal ongkos anggaran yang lebih mahal dalam Pilkada langsung. Prabowo menyampaikan ini dalam pidatonya di puncak HUT Partai Golkar ke-60 di Jakarta.
Merespon hal ini, DPD Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) siap menjadi barisan terdepan untuk ikut serta melakukan perubahan yang lebih baik mengenai sistem Pilkada di indonesia.
“Tentu dengan pendalam pendalam penguatan yang ada. Karena memang kita harus mempertimbangkan banyak aspek, berkaitan dengan rencana peruban sistem pikada itu, tidak saja dari aspek sistemnya, tata cara pelaksanaannya, tapi juga berbagai hal,” kata Wakil Ketua Kordiv Pemengan Pemilu DPD Golkar Sumut, Irham Buana Nasution, di Medan, Selasa (17/12).
Irham mengatakan, wacana ini adalah gagasan pemikiran untuk dilakukaran perubahan dan repormasi terhadap sistem politik dan sistem demokrasi khususnya berkaitan dengan Pikada provinsi dan kabupaten dan kota.
“Itu sebanarnya usulan yang disampaikan ketua umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahaladia, ketika perayaan HUT Golkar di Jakarta tiga hari yang lalu. Pada saat itu, pak Bahlil menyampaikan perlu ada perubahan fudamental terhadap sistem politik, khusus berkaitan dengan pilkada dan kita minta diperankan kembali, ada peran lebih besar lembaga legislatif, khususnya DPRD provinsi kabupaten dan Kota,” kata Irham.
“Dan itu yang kemudian ditangkap direspon dengan cepat oleh presiden Prabowo Subianto, yang menyatakan bahwa usulan partai Golkar ini patut diapresiasi dan patut diseriusi lebih lanjut, terutama untuk pilkada lima tahun kedepan,” sebutnya.
Anggota Komisi A DPRD Sumut ini mengatakan, wacana ini sebenarnya perlu dipertimbangkan dengan terencana secara matang. Tidak bisa kemudian dikatakan menolak atau kemudian setuju terhadap wacana dan rencana itu.
“Tetapi memang, kita perlu juga mempertimbangkan efesiensi dan penyederhanaan sistem, apakah dengan perubahan sistem pilkada itu akan mempengaruhi peningkatan demokratisasi di Indonesia,” ungkapnya.
Irham mengatakan, kedepan perlu ada kajian tentang efesiensi dan penyederhanaan sistem pikada seperti apa, dimana nanti peran berimbang antara penyelenggara dengan DPRD, dimana peran pemerintah daerah misalnya, karena dengan cara itu berarti kedaulatan rakyat, melalui perwakilannya diserahkan ke anggota DPRD.
“Menurut saya perlu kajian dan analisis yang lebih mendalam, agar kemudian ini bisa dijalankan, tidak kemudian ujuk-ujuk setiap lima tahunan kita merubah sistem, justru akan semakin menimbukan kondisi yang tidak baik pada sistem demokrasi kita,” jelasnya.
Lebih lanjut, Irham juga menyampaikan tentang latar belakang dari gagasan ini karena bagian dari evaluasi Pilkada serentak 2024. Dimana Indonesia melaksanakan Pilkada secara klosal, disemua wilayah di 38 Provinsi di 514 Kabupaten dan Kota.
“Artinya ini menjadi pelajaran yang sangat berharga buat kita semua, melihat dan menyaksikan itu, kalau dilihat dari kondusifitasnya sangat stabil tingkat keamanan di indonesia. Artinya indonesia berhasil menyelenggaran pilkada serentak dan itu yang terbesar di dunia,” sebutnya.
“Kalau kemudian kita lihat dari partisipasi pemilih, itu fluktuatif, ada yang partisipasinya sangat tinggi, ada yang kemudian sangat rendah, dan ini tergantung pada soal mekanisme kampanye, sosialisasi dan pendidikan politik,” sambungnya.
Irham mengatakan, Pilkada langsung, bila dilihat dari anggaran memang sangat besar, baik itu anggaran yang sumber dari APBN maupuan APBD, belum lagi anggaran soal logistik pemilu untuk penyelenggara dan sebagainya itu sangat besar.
“Belum lagi anggaran yang bersumber dari masing masing pasangan calon, baik yang menang maupun yang kalah, tapi harus dilhat juga itukan menjadi satu, Sehingga apa yang disampaikan Presiden Prabowo, gagasan pemikiran itu, harus didukung tetapi dengan analisis yang mendalam,” pungkasnya. (wol/man)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post