TANTOM ANGKOLA, Waspada.co.id – Banjir bandang melanda Desa Kota Tua, Kecamatan Tano Tombangan Angkola (Tantom), Kabupaten Tapanuli Selatan pada, Rabu (18/12) sore, merobohkan dua unit rumah warga.
Luapan air dari Sungai Batang Angkola menyeret apa saja yang dilaluinya, menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat setempat.
Informasi yang diperoleh Waspada Online menyebutkan, derasnya banjir tak hanya merendam rumah warga, tetapi juga menghanyutkan dua unit rumah warga dan ternak, seperti kambing-ayam, serta hasil pertanian. Padi, pisang, dan getah karet yang menjadi sumber penghidupan masyarakat turut hilang terbawa arus.
“Air tiba-tiba meluap dengan sangat cepat. Kami tidak sempat menyelamatkan ternak dan hasil kebun,” ujar salah seorang warga yang terdampak M Ritonga (54 tahun), kepada Waspada Online lewat handphone pukul 19.30 WIB. Warga hanya bisa menyaksikan aliran deras sungai membawa jerih payah mereka selama berbulan-bulan.
Hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak siang menjadi pemicu utama banjir bandang. Debit air Sungai Batang Angkola di wliyayah itu meningkat drastis hingga meluap ke pemukiman dan lahan pertanian sekira pukul 16.00 WIB. Tak ada korban jiwa yang dilaporkan sejauh ini, tetapi kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Upaya tanggap darurat oleh pemerintah setempat dikabarkan menuju lokasi serta Tim BPBD Tapanuli Selatan. Warga berusaha membersihkan material banjir yang menutupi jalan dan sawah. Warga berharap bantuan segera datang, khususnya untuk kebutuhan pangan dan pemulihan ekonomi pascabencana.
“Kami sangat membutuhkan bantuan pemerintah. Hasil panen kami habis, tidak tahu bagaimana ke depan,” ungkap warga lainnya dengan nada penuh kekhawatiran.
Banjir bandang ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan lingkungan yang lebih baik di wilayah rawan bencana. Kerusakan hutan di hulu Sungai Batang Angkola diduga turut memperparah situasi ini. Warga berharap ada langkah konkret untuk mencegah banjir serupa terjadi lagi di masa depan.
Sementara itu, cuaca ekstrem diprediksi masih akan berlangsung di wilayah Sumatera Utara beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta tetap waspada, terutama di area yang dekat dengan sungai dan lereng bukit. (wol/acm/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post