MEDAN, Waspada.co.id – Sebanyak 1.200 peserta program Mudik Gratis Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 akan diberangkatkan serentak dari Terminal Terpadu Amplas, Medan, pada Sabtu 21 Desember 2024.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut, Agustinus Panjaitan, menyampaikan program ini dirancang untuk memfasilitasi masyarakat pulang kampung dengan aman dan nyaman, sekaligus mengurangi risiko kecelakaan akibat penggunaan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor.
Para peserta akan diantar menggunakan 35 unit bus ke tujuh rute tujuan di berbagai kabupaten/kota di Sumut.Data menunjukkan, 80 persen kecelakaan terjadi pada pengendara roda dua. Karena itu, masyarakat diimbau memanfaatkan angkutan umum untuk perjalanan mudik.
“Besok, seluruh peserta yang telah memiliki tiket akan diberangkatkan secara serentak. Program ini juga diharapkan dapat mendorong masyarakat lebih memilih angkutan umum,” ujar Agustinus, Jumat (20/12).
Untuk menjamin keselamatan, Dishub Sumut telah melakukan inspeksi kelayakan kendaraan, tes urine pengemudi, dan pemasangan rambu keselamatan di jalur mudik.
“Kami juga bekerja sama dengan BMKG untuk mengantisipasi cuaca ekstrem serta menyiapkan jalur alternatif. Semua ini dilakukan demi kenyamanan dan keamanan pemudik,” tambah Agustinus.
Dengan prediksi arus mudik mencapai jutaan orang selama Nataru, program ini diharapkan menjadi solusi strategis untuk menciptakan mudik yang aman, tertib, dan nyaman.
“Kami berharap program ini terus berlanjut setiap tahun agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” pungkasnya.
Rute yang dilayani meliputi: Medan-Parapat-Sibolga, Medan-Parapat-Tarutung, Medan-Parapat-Siborongborong-Pakkat-Barus, Medan-Kabanjahe-Sidikalang-Salak, Medan-Kabanjahe-Pangururan, Medan-Kabanjahe-Tigabinanga, dan Medan-Kisaran-Rantau Prapat.
Program ini mendapatkan antusiasme luar biasa dari masyarakat. Kuota yang tersedia telah terpenuhi sejak pendaftaran dibuka. Selain itu, banyak mahasiswa yang memanfaatkan program ini, seperti Joy Simbolon, mahasiswi Universitas HKBP Nommensen.
“Kalau ada yang gratis, kenapa tidak dimanfaatkan? Kita bisa berhemat dan pemerintah sudah sangat baik memfasilitasi,” katanya.
Hal serupa dirasakan Malia Situmeang (23) dan temannya, Valentinus Pasaribu, mahasiswa Unika yang akan mudik ke Sibolga. Mereka menyebut program ini tepat sasaran, khususnya bagi mahasiswa yang sering kehabisan uang di akhir bulan.
“Kemarin kami cek ongkos travel ke Sibolga sekitar Rp200 ribu per orang. Dengan program ini, kami masing-masing bisa hemat ratusan ribu. Jelas sangat membantu!,” kata Valentinus. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post