MEDAN, Waspada.co.id – Program mudik gratis Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 menuai antusiasme luar biasa dan apresiasi dari masyarakat, khususnya mahasiswa.
Tidak hanya membantu meringankan beban ekonomi, program ini juga memberikan kesempatan bagi kelompok difabel untuk menikmati perjalanan mudik dengan nyaman dan aman.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Liston Sitanggang, pendamping anak-anak tunanetra yang mengikuti program mudik ini menuju Kota Sibolga. Naik Bus 07 yang difasilitasi Pemprov Sumut, Liston menyampaikan rasa syukurnya.
“Program ini sangat membantu kami. Anak-anak tunanetra merasa nyaman selama perjalanan karena fasilitas yang disediakan sangat memadai,” ujar Liston, Senin (23/12).
Bagi mahasiswa seperti Putra, yang pulang ke Sibolga bersama seorang temannya, program ini adalah solusi nyata di tengah tingginya biaya transportasi.
“Kami tahu info program ini dari media sosial. Pas daftar, langsung lega karena bisa hemat ratusan ribu rupiah,” kata Putra dengan semangat.
Senada dengan itu, Sinta Dewi Nababan, mahasiswi yang mudik ke Rantauprapat, mengapresiasi langkah Pemprov Sumut yang peduli terhadap warganya.
“Ini lebih dari sekadar program. Ini bentuk kepedulian nyata pemerintah kepada kami, mahasiswa,” ujarnya.
Program mudik gratis ini melibatkan ribuan peserta dengan berbagai tujuan. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumut, Agustinus Panjaitan menjelaskan, tujuan utama program ini adalah membantu masyarakat sekaligus mengurangi penggunaan kendaraan pribadi selama musim mudik.
“Kemarin kami telah memberangkatkan 1.187 peserta mudik ke berbagai daerah. Semoga program ini terus berjalan dan semakin banyak masyarakat yang terbantu,” ungkap Agustinus.
Mahasiswa lain, seperti Christin dari Universitas Sumatera Utara (USU) dan Juanda, dari Universitas Negeri Medan, juga merasa terbantu.
“Kami yang terkendala biaya sangat bersyukur. Program ini membantu kami pulang kampung tanpa perlu memikirkan ongkos besar,” ujar Christin, saat bersiap menuju Balige.
Sebanyak 45 bus disediakan untuk melayani tujuh rute perjalanan, yaitu: Medan-Sibolga, Medan-Tarutung, Medan-Barus, Medan-Salak, Medan-Pangururan, Medan-Tiga Binanga, dan Medan-Rantau Prapat.
Peserta mudik juga mendapat fasilitas makan, bingkisan, dan layanan transportasi yang nyaman. Program ini tidak hanya meringankan beban ekonomi masyarakat tetapi juga memberikan kenyamanan dan keamanan selama perjalanan.
Valentinus Pasaribu, mahasiswa Unika yang mudik ke Sibolga, menegaskan program ini sangat tepat sasaran. “Kami bisa hemat banyak. Program ini benar-benar membantu mahasiswa seperti kami yang sering kehabisan uang di akhir bulan,” katanya.
Mudik gratis Pemprov Sumut menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan program yang bermanfaat luas.
Harapan pun terus disuarakan agar program ini berlanjut dan semakin diperluas di masa mendatang. (wol/man)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post