MEDAN, Waspada.co.id – Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, (BBPSU) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memaparkan kinerja pada 2024 di Kantor Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Senin (23/12).
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Hidayat Widiyanto menerangkan, saat ini Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara berada di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang melaksanakan pendidikan bermutu untuk semua.
“Untuk melaksanakan ini diterjemahkan dalam enam program prioritas, yaitu 1) penguatan pendidikan karakter, 2) wajib belajar 13 tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan, 3) peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru, 4) penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, dan sains teknologi, 5) pemenuhan sarana dan prasarana, 6) Pembangunan bahasa dan sastra,” katanya.
“Pembangunan Bahasa dan Sastra diturunkan dalam empat program, yaitu 1) pemartabatan bahasa negara, 2) pelindungan bahasa daerah, 3) penginternasionalan bahasa Indonesia, dan 4) peningkatan literasi,” lanjutnya.
Dikatakan, program ini merupakan kelanjutan program dari tahun sebelumnya, 2024.
“Sesuai dengan program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, BBPSU melaksanakan program prioritas, penguatan literasi, pelindungan bahasa daerah, dan internasionalisasi bahasa Indonesia. Prioritas ini dilaksanakan oleh bidang teknis dan pendukung yang bernama dalam tujuh Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional dan satu Layannan Administrasi,” jelas Hidayat.
Dikatakan, sebanyak 900 lema diusulkan melalui aplikasi untuk pengayaan KBBI daring dan penyusunan Ensiklopedi Budaya Sumatera Utara sebanyak 78 Artikel.
Pengusulan lema ini untuk mendukung pemenuhan target 2024 sebanyak 200.000 lema KBBI yang diakses melalui www.kbbi.kemdikbud.go.id.
“Dua capaian ini dilaksanakan oleh Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Kamus dan Istilah,” jelasnya.
Kemudian, pelaksanaan revitalisasi Bahasa Daerah oleh BBPSU dilaksanakan untuk bahasa Batak (dialek Angkola, dialek Toba, dialek Simalungun), Melayu (dialek Panai, dialek Sorkam, dialek Asahan, dan dialek Langkat), dan Nias.
Kegiatan dilaksanakan di 12 kabupaten/kota, yaitu (1) bahasa Melayu di kabupaten Labuhanbatu, Tapanuli Tengah, Asahan, dan Langkat, (2) bahasa Batak di Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Padanglawas Utara, Tapanuli Utara, Toba, Samosir, dan Humbang Hasundutan, dan (3) bahasa Nias di Kabupaten Nias.
Revitalisasi Bahasa daerah ini melibatkan 46.319 orang yang terdiri atas 274 guru utama, 20.852 siswa SD dan sederajat, dan 25.193 siswa SMP dan sederajat.
Awal Februari 2025 BBPSU akan mengirim 28 siwa untuk melaksanakan FTBI tingkat nasional di Jakarta.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Pemodernan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra.
BBPSU melaksanakan pembinaan atas penggunaan bahasa di 47 lembaga yang terdiri atas lembaga pemerintahan, lembaga pendidikan, dan lembaga swasta yang dilaksanakan selama tiga tahun.
“BBPSU juga melaksanakan pembinaan kepada 502 orang untuk peningkatan kompetensi berbahasa dan pelayanan ahli bahasa sebanyak 110 kasus kebahasaan,” ungkapnya.
Ditambahkan Hidayat, pembinaan terhadap 48 komunitas literasi (komlit) di Sumatera Utara dilaksanakan melalui Bimtek Manajemen Komlit.
Bimtek Penulisan Cerita Anak Bertemakan Petualangan dan Fantasi, Pembinaan Warga Komlit, Pembinaan Literasi melalui Kelas Literasi, Pembinaan Literasi melalui Perpustakaan Sekolah, Magang Literasi, dan Diskusi Karya A.A. Navis.
Selain itu, BBPSU juga melaksanakan pembinaan generasi muda sejumlah 744 orang, memberikan fasilitasi literasi kepada 69 sekolah, 40 komlit, 2 UPT Kemendikdasmen, dan 7 kegiatan pada lembaga, serta bekerja sama dengan puluhan lembaga dalam penguatan literasi. Kegiatan ini digawangi oleh Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Literasi.
BBPSU pada tahun 2024 juga telah melaksanakan pengujian UKBI untuk 11.898 penguji dan melaksanakan layanan fasilitasi sosialisasi dan pengujian UKBI kepada 59 SMK Pusat Keunggulan di wilayah Sumatera Utara. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional UKBI.
Dalam bidang penyediaan buku literasi dan terjemahan, BBPSU pada tahun ini menghasilkan 79 buku cerita anak dwibahasa. Penyusunan buku tersebut.
Melibatkan 97 penulis dan penerjemah, 23 ilustrator dan pengatak, 16 penelaah, penyunting, dan 9 orang pembantu produksi buku.
Buku yang tersususun dibagi dalam dua jenjang, yaitu 78 untuk jenjang pembaca dini dan 19 judul untuk jenjang semenjana. Buku-buku itu dapat diakses pada laman www.balaibahasasumut.kemdikbud.go.id. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Penerjemahan.
Untuk penguatan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional dilaksanakan kegiatan melalui penguatan pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA).
BBPSU melalui kegiatan penguatan BIPA melibatkan 205 orang dan memberikan fasilitasi penguatan BIPA kepada 17 lembaga BIPA di Sumatera Utara. Kegiatan ini diselesaikan oleh Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional BIPA.
Pada tahun 2024 BBPSU memberikan penguatan kompetensi untuk semua pegawai dan hasil pemetaan pegawai saat ini terbagi dalam 2 pejabat struktural, 19 pejabat fungsional, dan 19 pejabat pelaksana.
“Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pemangku kepentingan yang telah bersinergi dengan BBPSU dalam jalinan kerja sama, yaitu pemerintah daerah provinsi dan kab/kota, lembaga pemerintah dan swasta, perguruan tinggi dan sekolah/madrasah, komunitas, dan perseorangan, serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam pengembangan, pembinaan, pelindungan bahasa dan sastra, serta peningkatan status bahasa Indonesia di Sumatera Utara,” pungkasnya. (wol/ari/d2)
Discussion about this post