MEDAN, Waspada.co.id – Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut) Salman Alfarisi menekankan pentingnya siswa berasal dari keluarga tidak mampu atau pun dari desa tertinggal yang jauh dari zona sekolah mendapatkan perhatian khusus terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Hal tersebutbbdisampaikan Salman usai melakukan kunjungan ke daerah terkait persiapan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru bersama jajaran Cabang Dinas Pendidikan Zona IV yang meliputi Kabupatean Karo, Pakpak Bharat dan Dairi.
“Sisitem zonasi penerimaan peserta didik baru harus ramah terhadap siswa yang berasal dari desa tertinggal terlebih apa bila mereka tinggal jauh dari zona sekolah dan tergolong dari keluarga tidak mampu,” kata Salman kepada wartawan di Medan, Kamis (16/1).
Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan bahwa sistem zonasi jika pun harus tetap diberlakukan jangan sampai berdampak buruk kepada siswa tidak mampu hingga menambah angka anak putus sekolah.
“Siswa dari keluarga rentan tidak mendapatkan akses masuk sekolah sering terjadi lantaran berkedudukan di desa-desa tertinggal yang jaraknya jauh dari zona sekolah,” ungkapnya.
Salman menekankan pentingnya Pemerintah Provinsi melakukan evaluasi secara berkala terhadap kondisi di lapangan khusunya di daerah-daerah yang memungkinkan permasalahan ini bisa terjadi.
“Pemerintah provinsi harus mendeteksi sejak dini data calon siswa terutama yang tidak mampu kemudian memberikan jalan keluar dan akses prioritas kepada mereka agar mereka tidak putus sekolah,” harap Salman seraya mengatakan berat bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan di sekolah-sekolah swasta karena biayanya jauh di atas kemampuan orang tua.
Tidak hanya itu, Salman juga menyoroti berbagai permasalahan seputar pendidikan di Sumut, seperti kutipan komite sekolah, kebutuhan tambahan guru baru, unit sekolah baru dan ruang kelas baru serta akses infrastruktur dan fasisilitas sekolah yang masih jauh dari mencukupi terutama di daerah-daerah pedesaan.
“Harus ada penyeragaman mutu pendidikan di kota maupun di desa agar tidak semakin memperdalam jurang kesenjangan sosial dan ekonomi di Sumatera Utara,” pungkasnya. (wol/man)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post