MEDAN, Waspada.co.id – SMA Negeri 3 (SMANTig) Medan menerima bantuan program Titik Baca Digital (TIBA) Sumatera Utara yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip bersama Dinas Pendidikan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap bahan bacaan digital di kalangan pelajar, sekaligus mendorong peningkatan literasi siswa melalui pemanfaatan teknologi.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara Dwi Endah Purwanti didampingi Kabid SMA Disdik Sumut M Basir Hasibuan, dan undangan lainnya.
Dalam acara serah terima yang berlangsung di halaman sekolah, Kepala SMANTig Medan, Susianto, menyatakan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian pemerintah terhadap pengembangan pendidikan.
“Kami tentu merasa mendapatkan kehormatan, karena untuk seluruh sekolah tingkat SLTA di Sumut, SMANTig Medan menjadi yang pertama. Bantuan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencerdaskan generasi muda. Kami berkomitmen memanfaatkan fasilitas ini sebaik-baiknya guna meningkatkan kemampuan literasi siswa,” ujar.
Susianto menambahkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya tergantung pada fasilitas yang diberikan, tetapi juga pada partisipasi aktif seluruh warga sekolah. “Kami berharap seluruh siswa dan guru dapat memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan diri dan menciptakan budaya literasi yang kuat di SMANTig,” katanya.
Dengan adanya TIBA, SMANTig Medan berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan literasi digital yang mumpuni. Hal ini sejalan dengan visi Sumatera Utara untuk menjadi provinsi yang berdaya saing di era digital.
“Di dalam TIBA ini, ada 1000 judul buku. Dengan adanya berbagai judul buku ini, para siswa memiliki banyak pilihan untuk membaca, sehingga minat baca siswa ke depan akan semakin tinggi dan literasinya akan semakin baik pula,” tegasnya.
Diakui bila sejauh ini tingkat minat baca siswa SMANTig terbilang baik, karena memang sekolah memiliki program peningkatkan literasi yang dilakukan dua kali sebulan, yakni setiap Jumat. Setiap siswa membaca buku mulai dari pukul 07.15 WIB sampai pukul 08.00 WIB.
“Namun untuk sehari-hari juga setiap kelas, kerap melakukan pengerjaan tugas di perpustakaan. Ini dilakukan untuk menambah referensi siswa dalam menyelesaikan tugas,” katanya lagi. (wol/ari)
Discussion about this post