KUTALIMBARU, Waspada.co.id – Sebanyak 200 peserta yang terdiri atas kelas 5 dan 6 sekolah dasar mengikuti Program Trial Class pada Minggu-Selasa (26-28/1) dipesantren tersebut, Jl. Glugur Rimbun, Kutalimbaru.
Ka TU Kemenag Deliserdang yang juga alumni Pesantren Darul Arafah Raya H Fahrizal M mengakui bila Pesantren Darul Arafah Raya sudah dinobatkan menjadi pesantren tertua di Deliserdang dan sudah banyak berkontribusi di bidang dunia pendidikan.
“Salah satunya kegiatan trial class ini,
Pesantren Darul Arafah Raya membuktikan bahwa banyak cara untuk mengabdi ke masyarakat salah satunya dengan kegiatan ini,” ujarnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Arafah Raya, Ustadz Dr H Harun Lubis ST MPsi, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dunia pesantren kepada anak-anak. Ini merupakan program terbaru dari Pesantren Darul Arafah Raya untuk memberikan kesempatan kepada siswa/i sekolah dasar untuk mendapatkan pengalaman menjadi santri selama tiga hari.
“Harapan saya kegiatan ini dapat menjadi memori indah bagi para siswa dan dapat menerapkan nilai-nilai yg di dapat dari pondok di rumah masing-masing,” terangnya.
Seperti diketahui, para peserta trial class disuguhkan berbagai kegiatan selama mengikuti program, seperti kegiatan belajar mengajar di kelas dengan materi bahasa arab, mahfudzat dan tahsin qira’ah, muhadoroh (latihan pidato), ilqa’ mufradat, ekskul dan berbagai kegiatan lainnya.
“Pada intinya selama tiga hari mereka disuguhkan seluruh kegiatan yang ada di pondok,” kata Harun.
Selain itu, para peserta juga diajak tur pondok, berkeliling melihat semua fasilitas yang ada mulai dari kampus putri, kampus putra, STAIDA, wisma hingga ke masjid.
Ada juga berbagai perlombaan yang disediakan seperti lomba pidato, azan, menulis surah alfatihah, tahfidz Alquran, sepakbola, dan futsal.
Di asrama, para peserta dibimbing langsung oleh majelis guru yang dibantu oleh OPPDA dan OPDYGA selama bermukim di pondok.
Aufa Rija Rais dari SD IT Adzkia, salah seorang peserta mengaku senang bisa mengikuti kegiatan trial class tersebut. Apalagi banyak lomba yang dapat diikuti.
“Senang bang. Acaranya seru, jadi kayak bener-bener santri,” katanya singkat. (wol/ari/d2)
Discussion about this post