MEDAN, Waspada.co.id – Harga sejumlah kebutuhan pokok di wilayah Sumatera Utara terpantau stabil. Tidak ada demand yang alami peningkatan signifikan selama liburan Isra Mi’raj dan cuti bersama serta Tahun Baru imlek.
Dari hasil pemantauan langsung, permintaan akan sejumlah kebutuhan masyarakat terpantau stabil, meskipun di beberapa komoditas terpantau alami kenaikan tipis jelang Imlek.
Harga ayam terpantau sempat naik tipis sekitar Rp1.000 per Kg saat liburan namun kenaikan harga terebut lebih dipengaruhi oleh faktor libur panjang, di mana peternak ada yang menutup usahanya selama liburan. Harga ayam di Medan, Binjai, Langkat dan Deliserdang atau sejumlah kota besar di belahan timur Sumut berada dalam rentang Rp27.000 hingga Rp33.000 per Kg.
Sementara itu, harga sejumlah kebutuhan lainnya seperti bawang merah terpantau bergerak stabil dikisaran Rp30.000 hingga Rp35.000 per Kg nya. Harga minyak goreng curah terpantau stabil dalam rentang Rp18.500 hingga Rp19.000 per Kg. Harga gula pasir dan beras juga terpantau stabil dalam rentang Rp17.000 hingga Rp19.000 dan Rp14.000 hingga Rp15.000 per Kg.
Demikian juga harga bawang putih dikisaran Rp40 ribuan per kg, daging sapi berada dalam rentang Rp120.000 hingga Rp140.000 per Kg. Harga telur juga demikian stabil dalam rentang Rp1.500 hingga Rp2.000 per butir. Rally pada harga kelapa juga terpantau terhenti dikisaran Rp10 hingga Rp12 ribu per butir sat ini.
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan arga cabai merah dan cabai rawit berfluktuasi dengan kecenderungan naik. Cabai merah dijual dikisaran Rp60 hingga Rp65 ribu per Kg, sementara harga cabai rawit dijual dalam rentang Rp57 hingga Rp63.000 per Kg.
“Kenaikan harga cabai lebih banyak dipengaruhi oleh faktor cuaca ditambah harga cabai yang lebih mahal di wilayah Riau dan sekitarnya,” tuturnya, Kamis (30/1).
Lalu harga tomat yang cenderung naik sekitar Rp2000 per Kg dikisaran Rp10 ribu per Kg sejauh ini. Secara keseluruhan,harga kebutuhan pangan masyarakat selama libur panjang ini cukup terkendali. Pada dasarnya tidak terjadi gejolak harga yang ditimbulkan oleh peningkatan permintaan.
“Semua berjalan normal, dan kenaikan harga cabai lebih dikarenakan masalah supply yang turun diwilayah lain. Untuk Sumut sendiri suplainya dalam kondisi yang terkendali,” pungkasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post