MEDAN, Waspada.co.id – Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof Dr dr Ridha Dharmajaya Sp.BS (K) menyinggung bonus demografi yang dirasakan Indonesia saat ini.
Di mana dari pemaparannya, guru besar fakultas kedokteran USU itu mengungkapkan jika Indonesia dan India menjadi dua negara yang mengalami bonus demografi yakni jumlah usia produktifitasnya lebih besar dari usia non produktif.
Sehingga kedua negara ini memiliki peluang besar untuk berbicara di kancah internasional. Itu pun, jika usia produktifnya berkualitas.
Hal itu diungkapkan guru besar Prof Ridha saat menjadi pemateri di acara seminar pelantikan fasilitator dan pengukuhan relawan dengan tema ‘Peran Pemuda dalam Pendidikan, Berliterasi Digital dan Mengikis Kemiskinan Intelektual di Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut, Sabtu (2/3) kemarin.
“Kita bicara untuk Indonesia. Pada hakikatnya saat ini kita dalam peluang besar karena menjadi satu di antara dua negara yang mengalami bonus demografi yakni India dan Indonesia,” ujarnya.
Dari pengalaman di beberapa negara yang pernah dikunjunginya seperti Jerman dan Jepang, mengumpulkan orang muda di dua negara tersebut bukanlah pekerjaan itu tidak mudah.
“Karena mereka kekurangan orang muda saat ini. Bahkan pelayanan kesehatan di Jerman hampir lumpuh karena gak ada orang mudanya lagi, hal itu juga terjadi di Jerman. Ini tentu menjadi peluang buat kita,” ucap guru besar Prof Ridha.
Namun untuk bisa berbicara lebih jauh, dirinya mengingatkan agar kaum muda yang hadir di acara tersebut menjadi orang yang berkualitas.
“Berkualitas yakni secara keilmuan mumpuni, ahlak adik bagus bisa dipercaya, san secara fisik adik-adik tumbuh sehat. Dunia akan membutuhkan adik semua. Peradaban akan membutuhkan adik semua. Tapi kalau tidak berkualitad di peradaban ini adik akan tergilas,” ungkapnya.
Bagaimana jalan bisa berkualitas? guru besar Prof Ridha mengungkap bahwa literasi adalah jalannya.
“Tak ada jalannya orang berkualitas tanpa buku. Untuk itu, fokus akan cita-cita agar bisa menikmati kesuksesan,” ujar guru besar Prof Ridha mengakhiri.
Dalam seminar yang dipandu moderator Ahmad Muliadi Matondang turut menghadirkan Dr. Hironymus Ghodang M.Si, M.PSi selaku pemateri.
Kegiatan yang digagas Ruang Literasi Sumut itu juga dibuka secara resmi oleh Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut, Dwi Endah Purwanti SS. MSi . (wol/ags/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post