JAKARTA, Waspada.co.id – Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus meningkat tajam. Hingga Sabtu (2/3) siang, parpol yang dipimpin Kaesang Pangarep itu sudah meraup 3,12 persen. Publik pun curiga ada kongkalikong untuk meloloskan partai berlambang mawar ke Senayan.
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin buka suara. Ia mewanti-wanti semua partai politik siap siaga, kawal perolehan suara masing-masing dan waspadai praktik jual beli suara.
“Ya, saya minta kepada semua partai termasuk khususnya PKB untuk benar-benar menjaga suara masing-masing. Jangan sampai terjadi jual beli suara atau suara yang ditransfer. Itu merupakan hasil pemilu yang tidak bermoral,” ujar Cak Imin di Jakarta, dikutip Minggu (3/3).
Ia pun tak menampik kecurigaan ada transaksi suara di luar aturan yang ada. Di sisi lain, suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) turun. Mereka terancam tidak akan lolos batas ambang parlemen sebesar 4 persen.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie meminta kepada semua pihak untuk tidak melakukan penggiringan opini publik terkait kenaikan suara parpol dengan lambang mawar itu. Menurut Grace, penambahan saat proses rekapitulasi suara merupakan sesuatu yang wajar.
“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang coba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” ujar Grace di dalam keterangan tertulis pada Sabtu (2/3).
Ia menambahkan peluang suara PSI bertambah tergolong besar. Hal itu lantaran lebih dari 70 juta suara belum dihitung. ia juga mengatakan ada perbedaan hasil hitung cepat dengan rekapitulasi KPU. Hal itu juga terjadi di parpol lainnya.
“Suara yang belum dihitung itu sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi, di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat,” tutur dia. (wol/inilah/ryp/d2)
Discussion about this post