MEDAN, Waspada.co.id – Pasar saham masih belum menunjukan indikasi akan bergerak di zona hijau pada perdagangan hari ini. Sejumlah bursa di Asia diperdagangkan di zona merah, seiring dengan minimnya sentimen pasar pada perdagangan hari ini.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan IHSG pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini IHSG sempat mengalami penguatan, namun tidak bertahan lama dan berbalik ditransaksikan di zona merah. IHSG sejauh ini ditransaksikan di kisaran level 7.268.
“Di sisi lain, kinerja mata uang Rupiah ditransaksikan melemah di kisaran level 15.745 per US Dolar. Padahal, imbal hasil US Treasury 10 tahun terpantau mengalami pelemahan pada perdagangan pagi ini di kisaran level 4.217%. Mata uang Rupiah belakangan ini justru mengalami tekanan, sditengah minimnya sentimen pasar baik dari dalam maupun luar negeri,” tuturnya, Selasa (5/3).
Pada perdagangan hari ini, data ekonomi penting yang berpeluang menjadi penggerak pasar adalah data indeks non manufaktur services di AS yang diproyeksikan akan memburuk. Data tersbeut akan menjadi penggerak pasar di Asia pada pedagangan besok. Dan sangat potensial menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan secara keseluruhan.
Sementara itu, harga emas naik dan menembus level psikologis $2.100. Harga emas ditransaksikan $2.115 per ons troy. Kenaikan harga emas diuntungkan jelang testimoni Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell.
“Secara teknikal kenaikan harga emas saat ini rawan memicu terkoreksi. Namun secara fundamental harga emas bisa saja ditopang dengan isu fundamental yang kokoh jika testimoni Jerome Powell lebih bernada dovish,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post