MEDAN, Waspada.co.id – Meningkatkan kompetensi, Guru di Sekolah Kalam Kudus mengikuti Integrated Study and Carrier Assessment (ISCA), Rabu (5/3).
Kegiatan assesment ISCA tersebut difasilitasi oleh RACC Indonesia yang bekerjasama dengan Sekolah Kristen Kalam Kudus Medan.
Managing Director RACC Indonesia, Lina menuturkan tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk membantu sekolah memiliki data base karakter guru-gurunya. Para guru akan mengikuti berbagai tes mulai dari tes logika, tes kepribadian hingga tes karakter bawaan lahir.
“Assesment ISCA ini bertujuan agar guru-guru di sekolah ini bisa tahu karakter bawaan diri mereka. Mengetahui karakter atau tipe mereka, apakah tipe leader atau tipe follower,”tuturnya, Rabu (5/3).
Assesment ISCA tersebut, katanya, juga bertujuan untuk memetakan data SDM sekolah sesuai dengan karakternya.
“Sebenarnya kalam kudus sudah melakukan tes ini untuk siswa. Data base siswa sudah ada, maka guru-guru perlu sehingga diadakannya lah tes ini,” terangnya.
Ketua Badan Pengurus Cabang Medan Sekolah Kristen Kalam Kudus, Christian, mengatakan, pelaksanaan assesment ISCA ini bekerjasama dgn RACC Indonesia adalah bagian penting dlm pencapaian tujuan Sekolah Kristen Kalam Kudus dalam mengenal bakat dan potensi setiap anak didik juga guru-guru di Kalam Kudus.
Sehingga setiap anak didik dan guru-guru dapat dikembangkan potensinya mencapai hasil yg paling tepat dan optimal.
“Kami memilih bekerjasama dengan RACC Indonesia, yang kami nilai profesional dan memiliki tenaga ahli yg bersertifikat di bidang ini.
Ke depan berharap anak-anak didik kami dapat termotivasi dan potensinya dapat dikembangkan. Kelak ketika mereka dewasa, mereka bisa menjadi orang-orang yg berpengetahuan baik, memiliki wawasan global, dan dapat berhasil mengembangkan karir di masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Feri Direktur Pelaksana Sekolah Kristen Kalam Kudus, mengatakan, tes sangat penting karena berkaitan dengan pemetaan guru dan karyawan kira-kira sejauh mana tugas dan tanggungjawab yang bisa mereka lakukan.
“Ini juga berkaitan dengan bagaimana mereka bisa mengetahui karakter dan pola pikir mereka.
Dari tes ini akan kelihatan apakah mereka bisa bekerja di bawa tekanan atau tidak, apakah memiliki jiwa kepemimpinan yang masih bisa dikembangkan atau sudah stagnan,” jelasnya.
“Untuk guru dan karyawan ini baru pertama kali dilakukan, sebelumnya sudah dilakukan untuk siswa,”tandasnya.(wol/eko/rls/d2)
Discussion about this post