MEDAN, Waspada.co.id – ‘Rakyat Sumatera Utara (Sumut) Menggugat Demokrasi Indonesia’ berunjuk rasa mendesak pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Kantor DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Selasa (5/3).
Masa aksi sebelumnya melakukan long marc menuju Kantor DPRD dengan membawa poster tuntutan bertuliskan, “Joko Widodo Melanggar Sumpah Presiden”.
Kemudian ada juga tulisan “Pemilu Adalah Sarana Demokrasi, Demi Rakyat Bukan Demi Kekuasaan. Lalu ada Hak Angket Harga Mati.
Masa aksi juga menggunakan kostum hitam sebagai bentuk duka atas matinya Demokrasi. Tampak mereka juga membawa keranda yang ditutupi kain berwarna hitam bertuliskan Demokrasi.
Dalam orasinya dari atas mobil komando Riki Siregar meminta agar perwakilan anggota DPRD Sumut menemui mereka dan segara menyampaikan tuntun kepada DPRD RI di Senayan Jakarta.
“Kami ingin masuk menyampaikan aspirasi kami kepada DPRD yang telah kami pilih, bapak ibu janga menghalangi, karna kami bukan aksi anarkis,” kata Riki.
“Kami juga sudah membawa oleh oleh keranda mayat sebagai bukti tandanya matinya demokrasi. Kami menggunakan atribut yang hitam sebagai bukti kami sedang berduka,” sambunya.
Riki menegaskan, bahwa sikap yang mereka sampaikan adalah mendukung hak angket. “Dan hak angket itu, jika terbukti, dan saya berkeyakinan akan terbukti bahwa dia (Presiden) memiliki peran dalam kecurangan pemilu, maka makzulkan,” sebutnya.
Pantaun Waspada Online, hingga kini masa aksi masih berada di depan Gedung DPRD Sumut dan sedang ditanggapi Anggota DPRD Sumut Edi Surahman Sinuraya dari Fraksi Golkar.
“Kami akan sampaikan tuntutan suadara-saudara kepada pimpinan DPRD Sumut, untuk dibahas dan disampaikan ke DPR RI,” pungkasnya. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post