MEDAN, Waspada.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara (Sumut) mencatat sebanyak 3.309 masyarakat terdampak bencana dan tanah longsor yang terjadi di 6 Kecamatan di Kota Padang Sidimpuan.
Kemudian, sebanyak 711 masyarakat mengungsi akibat bencana dan tanah longsor itu. Hal itu dikatakan Kabid Penanganan dan Pencegahan BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, saat dikonfirmasi, Senin (17/3).
Adapun korban jiwa yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor tersebut, Sri mengatakan terdapat 1 orang meninggal dunia atas nama Maidi (30) yang terseret banjir, dan kini sudah ditemukan, luka berat sebanyak 1 orang, dan 2 lagi masih dalam pencarian tim.
Sedangkam 6 Kecamatan yang terdampak banjir di Kota Padangsidimpuan meliputi Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan Selatan, Padangsidimpuan Batunadua, Padangsidimpuan Tenggara, Padangsidimpuan Angkola Julu, dan Kecamatan Hutaimbaru.
“Sebanyak 249 rumah rusak berat, 164 rusak sedang, dan 261 rusak ringan, kemudian untuk fasiltas umum khususnya sekolah sebanyak 4 dalam keadaan rusak berat, 1 rusak sedang dan 1 rusak ringan, untuk tempat ibadah sebanyak 1 rusak berat, 2 rusak sedang, dan 3 rusak ringan,” ucapnya.
Upaya dan Penanganan yang dilakukan oleh BPBD Sumut dan BPBD Padangsidimpuan yakni mendirikan posko utama di Kantor Walikota Padangsidimpuan, pendirian Posko di 6 Wilayah Kecamatan Kota Padangsidimpuan (Kantor Camat).
“Evakuasi korban bencana yang terjebak banjir di rumah dan di prioritaskan bayi, anak-anak, lansia dan ibu hamil, evakuasi korban yang tertimbun tanah longsor dan pembersihan material longsor di pemukiman warga serta membuka akses jalan yang telah tertutup di pemukiman warga,” sebutnya.
Kemudian, kata Sri, penetapan status tanggap darurat oleh Walikota Padangsidimpuan selama 14 hari terhitung 14 Maret-27 Maret 2025. (wol/man)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post