PANYABUNGAN, Waspada.co.id – Kapolres Mandailing Natal (Madina), Arie Sofandi Paloh, menduga ada yang telah memantau pergerakannya ketika melakukan penggerebekan penambangan emas ilegal di Kecamatan Kotanopan.
Itu dikatakannya, Senin (4/3) kemarin, karena pihaknya hanya membawa dua unit ekscavator ke Mapolres Madina tanpa adanya penambang yang tertangkap.
“Dari Polres ke Kotanopan itu berjarak satu jam lebih. Walaupun diam-diam tidak mungkin pergerakan saya terahasiakan, bisa jadi kita dimonitor. Kita tidak mau kucing-kucingan, ada ekscavator penambang tidak ada kita bawa ke mako, karena pasti akan ada yang mengakuinya. Dan nantinya akan kita interogasi, kita lidik lebih dalam,” ungkapnya kepada wartawan.
Pada malam operasi itu, ternyata Polres Madina bekerja sama dengan Detasemen Polisi Militer (Denpom). Kapolres mengatakan, untuk menghindari bersinggungan jika di lokasi ditemukan ada keterlibatan anggota Polri maupun lainnya.
Serta mempersiapkan tiga unit trado, meski hanya dua unit saja yang berisi muatan ekscavator yang langsung membawanya ke Mapolres untuk barang bukti.
“Penambangan ini sebelumnya sudah steril, tidak ada. Namun setelahnya Kapolsek menginformasikan ke saya bahwasannya ada beberapa penambang yang mencoba mulai menambang lagi di lokasi lain. Jadi bukan serta merta kita tidak mengeceknya kita sudah lakukan penyelidikan lebih dulu,” kata Kapolres. (wol/wang/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post