MEDAN, Waspada.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Hassanudin mengatakan ketersediaan pasokan komoditas pangan menjelang bulan suci Ramadan dipastikan aman dan mencukupi.
Namun, panjangnya jalur distribusi, kerap menjadi pemicu kenaikan harga barang.
Berdasarkan data BPS, beras Sumut mencapai 26.699 ton, daging ayam 35.630 ton, dan telur ayam sebanyak 73 juta kg. Jadi permasalahan saat ini bukanlah pasokan pangan yang kurang, melainkan jalur distribusi yang cukup panjang.
“Dari kondisi ini masalah kita bukan pasokan. Tapi rantai pasok atau tata niaga yang cukup panjang dan tidak efisien,” kata Hassanudin, saat rapat High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro, Kamis (7/3).
Menurut Hassanudin, saat ini juga dibutuhkan optimalisasi kerja sama antardaerah. Pada prinsipnya, kerja sama antardaerah dilakukan dengan cara menyuplai pasokan ke daerah-daerah defisit, dari daerah surplus.
“Untuk itu kita mesti menguatkan kelembagaan kita, dan memperkuat BUMD pangan kita sebagai agregator,” ungkapnya.
Hassanudin juga mendorong para kepala daerah se-Sumut untuk melakukan pasar murah. Menurutnya, pasar murah terbukti dapat menahan laju inflasi, apabila dilakukan secara masif.
“Kami juga mengajak Bulog, produsen dan distributor minyak goreng, gula, telur ayam juga dapat melakukan pasar murah yang langsung menyentuh konsumen akhir terutama masyarakat kelas bawah,” sebutnya.
Pada Februari 2024, inflasi Sumut secara year on year (y-on-y) sebesar 2,50%. Sumut masuk 10 provinsi dengan inflasi terendah nasional. Sementara itu, inflasi nasional saat ini mencapai 2,75%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Sumut I Gede Putu Wira, mengatakan ada beberapa komoditas penyumbang inflasi di Sumut termasuk beras, daging ayam dan cabai merah dan lainnya.
Untuk itu, Wira pun memberikan beberapa rekomendasi. Mulai dari optimalkan pasar murah, manfaatkan fasilitasi distribusi pangan, pemberian subsidi ongkos distribusi pangan, hingga melakukan sidak pasar. (wol/man/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post