MEDAN, Waspada.co.id – Untuk memberikan wawasan tentang strategi untung dalam berinvestasi Digital Gold kepada masyarakat, Lakuemas memberikan beberapa strategi konsep Invetasi.
Chief Operating Officer (COO) Lakuemas, Geoffrey Aten, menuturkan bahwa event kali ini guna memberikan informasi strategis tentang Digital Gold, termasuk pemahaman mendalam tentang konsep investasi tersebut dan bagaimana membangun strategi investasi yang cerdas.
“Peserta juga diberikan pemahaman tentang manfaat investasi emas digital serta cara memanfaatkannya untuk tujuan investasi jangka panjang yang menguntungkan,” tutur pada acara Ngobrol Pintar bersama Lakuemas secara Hybrid, Kamis (7/3).
Lakuemas ingin mengajak lebih banyak orang untuk berinvestasi emas digital lewat Lakuemas yang mudah dan menguntungkan, sekaligus memberi
Wawasan pada masyarakat mengenai untungnya berinvestasi emas yang memiliki keistimewaan dibandingkan dengan beberapa pilihan investasi lainnya.
“Acara ini dihadiri oleh sejumlah peserta yang antusias untuk memperluas pengetahuan mereka dalam investasi emas digital,” ungkapnya.
Kenapa emas begitu istimewa? Karena emas memiliki keunggulan tidak hanya sebagai instrumen investasi yang dapat bertahan dalam menghadapi inflasi, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan yang unggul dalam mengatasi risiko hiperinflasi dan ketidakstabilan ekonomi serta politik.
“Karena nilainya yang dikenal luas, dan permintaan yang terus meningkat, emas menjadi opsi investasi yang menarik karena konsistensi dan kemudahan dalam mengubahnya menjadi uang tunai,” ungkapnya.
Dalam webinar ini, peserta juga diberikan sertifikat digital sebagai bukti partisipasi dalam acara tersebut. Sebagai platform investasi emas yang terpercaya, Lakuemas senantiasa berkomitmen untuk memberikan edukasi yang berkualitas kepada masyarakat mengenai potensi investasi emas digital. Dengan mengadakan acara webinar seperti ini, Lakuemas berharap dapat membantu lebih banyak orang untuk memahami dan memanfaatkan peluang investasi yang ada.
“Hadir sebagai platform investasi emas tepercaya, Lakuemas merupakan salah satu dari hanya 5 platform investasi emas di Indonesia yang berlisensi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dengan Nomor BAPPEBTI: No SK. 002/BAPPEBTI/P-ED/02/2022. Lakuemas sendiri telah menjadi tujuan utama bagi individu yang mencari cara aman, nyaman, dan menguntungkan untuk berinvestasi dalam emas. Dengan penawaran emas fisik dan emas digital, Lakuemas menjawab kebutuhan semua jenis investor,” kata Geoffrey.
Ia juga menambahkan sebagai platform investasi emas yang bersifat “one-stop solution” menghadirkan layanan yang komprehensif bagi para penggunanya. Setiap pengguna Lakuemas dapat membeli emas, menjual emas, menabung emas, bahkan membuat agunan dari simpanan emasnya untuk mendapatkan dana tunai dengan sangat mudah. Semua hal itu bisa dilakukan secara mudah dan cepat lewat aplikasi Lakuemas.
“Emas telah terbukti memiliki nilai investasi yang sangat baik terhadap inflasi sepanjang sejarah. Selain itu, emas juga memberikan perlindungan yang kuat terhadap hiperinflasi serta kekacauan finansial dan politik. Karena memiliki nilai universal yang tinggi dan permintaan yang terus meningkat, emas menjadi investasi yang sangat menarik dengan stabilitas serta likuiditas yang tinggi. Hal ini menjadi salah satu alasan kenapa emas menjadi salah satu instrumen investasi yang digemari di Indonesia,” tambahnya.
Aplikasi Lakuemas sendiri telah diunduh sekitar 1 juta kali dan memiliki 600.000 members. Lakuemas pun sudah bekerja sama dengan ritel-ritel perhiasan emas berhiaskan berlian ternama, di antaranya MONDIAL, Frank & co., serta The Palace Jeweler yang tersebar di 115 lokasi, serta berpartisipasi dalam promo-promo yang ada di e-commerce.
“Melalui fitur-fiturnya yang lengkap, transaksi jual-beli emas dapat dilakukan dengan mudah hanya melalui genggaman dari smartphone pengguna. Selebihnya, balance yang dimiliki pengguna dalam akun di aplikasi Lakuemas dapat secara mudah dikonversi ke dalam bentuk emas fisik, bahkan perhiasan emas,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post