MEDAN, Waspada.co.id – Mayoritas kinerja sejumlah bursa di Asia menguat pada perdagangan hari ini. Pasar kembali menafisrkan pidato Gubernur Bank Sentral AS yang kembali menegaskan bahwa pemangkasan bunga acuan akan tetap terjadi.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan di mana inflasi tidak jauh dari kebutuhan untuk pemangkasan bunga acuan yang akan dilakukan nantinya. Hal ini tercermin dari membaiknya kinerja inflasi yang terus mengalami pelemahan.
“Namun, penguatan kinerja pasar saham di pagi ini menghadapi tantangan dimana akan ada rilis data ketenaga kerjaan diluar sektor pertanian. Sejauh ini data ketenagkerjaan AS atau Non Farm Payrolls diproyeksikan akan melemah, dan tetap menjaga tingkat pengangguran AS berada di level 3.7%. Namun jika realisasi data ketenaga kerjaan justru lebih tinggi dari ekspektasi. Maka kabar tersbeut bisamenjadi kabar buruk bagi pasar saham,” tuturnya, Jumat (8/3).
IHSG pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini ditransaksikan menguat dan sejauh ini ditransaksikan di kisaran level 7.404. Kenaikan IHSG ini tidak terlepas dari pernyataan lanjutan Gubernur Bank Sentral AS pada perdagangan kamis kemarin. Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS tersebut lebih dovish dari pernyataan awal pada saat pidato di hari Rabu.
“Sementara itu, mata uang rupiah ditransaksikan menguat pada perdagangan hari ini. Di sesi perdagangan pagi mata uang rupiah ditransaksikan dikisaran level 15.630 per US Dolar. Imbal hasil US Treasury mengalami pelemahan seiring dengan pidato Kepala Bank Sentral AS,” ungkapnya.
“Di sisi lain, harga emas terpantau relatif menguat dikisaran level $2.158 per ons troy. Kinerja harga emas sedikit lebih baik dibandingkan dengan perdagangan sore kemarin yang berada dikisaran $2.155 per ons troy,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post