JAKARTA, Waspada.co.id – Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pilpres 2024 di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Hasil penghitungan itu pun telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) pada, Selasa (12/3) lewat rapat pleno.
“Sudah selesai ini berarti ya? Bisa kita sahkan ya hasil pemilu presiden untuk Jawa Tengah? Bismillah sah,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari di Gedung KPU RI, Jakarta, Senin (11/3).
Dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional itu, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengungguli dua pesaingnya dengan meraih 12.096.454 suara. Posisi kedua ditempati pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mendapatkan 7.827.335 suara, sedangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 2.866.373 suara.
Jumlah warga yang tercatat pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Jateng sebanyak 28.289.413 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya sejumlah 23.143.127 orang. Berikutnya, jumlah pemilih pada Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) tercatat 186.364 orang dan pemilih yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Khusus (DPK) berjumlah 146.320 orang.
Secara keseluruhan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya di Jawa Tengah sebanyak 23.475.811 orang. Sementara itu, terdapat 22.790.162 surat suara yang dinyatakan sah dan sebanyak 685.649 surat suara dinyatakan tidak sah.
Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi peraih suara terbanyak dalam Pilpres 2024 di DKI Jakarta. Raihan suara mereka unggul tipis jika dibandingkan perolehan suara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Berdasarkan hasil penghitungan resmi KPU, Prabowo-Gibran meraih 2.692.011 suara atau 41,66 persen dari total suara sah Pilpres 2024 di DKI Jakarta. Adapun Anies-Muhaimin mendulang 2.653.762 suara atau 41,07 persen.
Sementara itu, pasangan Ganjar-Mahfud mengumpulkan 1.115.138 suara atau 17,25 persen dari total suara sah. Jumlah surat suara sah di DKI Jakarta adalah 6.460.911.
Raihan suara resmi Pilpres 2024 di Provinsi DKI Jakarta itu ditetapkan dalam pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat nasional yang digelar di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2024). Rapat dipimpin Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dan dihadiri oleh saksi peserta pemilu serta Bawaslu.
Sebelumnya, berdasarkan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional yang dilakukan KPU RI pada Rabu (28/2/2024) hingga Senin (4/3/2024), pasangan Prabowo-Gibran juga ditetapkan meraih 421.605 suara di 127 wilayah Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN). Di urutan kedua adalah Anies-Muhaimin dengan 120.085 suara, dan posisi terakhir yaitu Ganjar-Mahfud yang mendapatkan 117.351 suara.
Sementara itu, berdasarkan rekapitulasi nasional per Sabtu (9/3/2024) hingga Senin pukul 17.30 WIB, KPU RI telah mengesahkan perolehan suara pilpres pada delapan provinsi, meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Bali, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan.
Pasangan Prabowo-Gibran meraih 14.023.664 suara di delapan provinsi tersebut. Selanjutnya, Ganjar-Mahfud mendapatkan 4.125.376 suara, serta Anies-Muhaimin meraih 3.791.858 suara.
Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengajak warga masyarakat untuk melihat secara objektif terkait keunggulan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Jawa Tengah dan DKI Jakarta, yang telah disahkan oleh KPU RI dalam rekapitulasi tingkat nasional. Dia menilai keunggulan tersebut merupakan hasil dari kinerja tim sukses pasangan itu yang menginginkan untuk merebut suara dari daerah yang menjadi basis lawan-lawannya.
“Karena kita tahu di Jawa Tengah ini banyak tokoh-tokoh yang mendukung Prabowo-Gibran, di DKI juga kelihatannya tim suksesnya habis-habisan untuk bisa memenangkan DKI, seperti itu,” kata Ujang saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ujang pun mengatakan, bahwa keunggulan Prabowo-Gibran di dua daerah tersebut telah diprediksi sebelumnya. Selain dua daerah tersebut, dia memprediksi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu unggul di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten.
Dalam politik elektoral, menurutnya basis-basis lawan kerap menjadi target untuk ditaklukkan demi memenangkan pemilu, sehingga keunggulan pasangan tersebut di Jawa Tengah dan DKI Jakarta merupakan hal yang wajar.
“Sejatinya kemenangan atau kekalahan di Pilpres itu menjadi sesuatu yang biasa, ada kalah dan ada menang, yang menang jangan sombong, yang kalah tidak usah sakit hati,” katanya.
Walaupun begitu, dia mengatakan masyarakat pun tetap bisa berpartisipasi apabila menemukan dugaan kecurangan dalam pelaksanaan pemilu, dengan cara melaporkan ke saluran yang telah disediakan. “Saluran itu, yakni Bawaslu dam Mahkamah Konstitusi (MK). Apapun dugaan kecurangan, ya tinggal laporkan saja, ke Bawaslu dan ke MK, jadi semuanya ada kanal demokrasi dan salurannya,” kata dia.(wol/republika/mrz/d2)
Discussion about this post