KUTACANE, Waspada.co.id – Layanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Aceh Tenggara, dinilai kurang maksimal. Banyak pasien mengeluhkan fasilitas dan perlengkapan obat-obatannya.
Puskesmas adalah sebagai dinding pertama bagi kesehatan masyarakat, diketahui juga sebagai pusat pelayanan kesehatan di setiap kecamatan yang difasilitasi oleh pemerintah.
Namun dibalik itu, banyak pasien kurang puas dengan pelayanan dan fasilitasnya, sebut salah satu aktivis pemerhati pemerintahan, Arafik Beruh, Selasa (26/3).
“Banyak fasilitas berupa obat-obatan yang tidak memadai, pelayanan tenaga medis di Puskesmas sering dikeluhkan. Pelayanannya, kerapkali menjadi persoalan,” tambahnya.
Obat-obatan yang hanya setingkat Analgesik, Antihipertensi, Antibiotik, Antidabetes, Kardiovaskular, sering tidak lengkap. Merek obat-obatan juga tidak sama dengan merek yang terdapat di toko apotek.
Akibatnya, tak jarang warga pasien merasa percuma untuk berobat ke Puskesmas.
Selebih dari itu, pelayanan tenaga kesehatan sering ditemukan kurang ramah. Sikap arogansi sering didapatkan.”Sehingga banyak warga memilih berobat ke klinik yang bukan milik pemerintah,” tukas Arafik.
Dia menilai, bahwa layanan Puskesmas yang kurang maksimal adalah tanggungjawab dari Dinas Kesehatan. Yang mana, Dinas Kesehatan tentunya bisa melakukan pengawasan lebih intensif dan bisa lebih ditingkatkan lagi,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tenggara, dr. Heri Al-Hilal, belum bisa memberikan keterangan terkait dengan pengawasan pelayanan tenaga medis di setiap kecamatan. Konfirmasi via WhatsApp Waspada Online, tidak dijawab. (wol/sur/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post