MEDAN, Waspada.co.id – Wali Kota Medan Bobby Nasution, kerap menghadiri pertemuan-pertemuan yang tak ada hubungannya dengan kedinasan sebagai orang nomor satu di jajaran Pemko Medan. Salah satunya deklarasi dukungan terhadap pasangan capres tertentu tertentu yang dibalut pengajian-pengajian. Bahkan, pertemuan itu acap kali menghiasi laman media sosial pribadi sang Wali Kota Medan.
Meskipun kedatangan Bobby ke sebuah acara tak membawa nama Wali Kota Medan, namun ASN yang menguasai wilayah tersebut sudah barang tentu akan mempersiapkan kedatangannya. Kuat dugaan, mulai dari Prokopim Setdako Medan, camat, lurah hingga Satpol PP akan berada di sekitar lokasi kegiatan dengan mengenakan pakaian sipil.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Medan selaku lembaga yang diamanahkan untuk mengawasi tahapan demi tahapan kampanye Pilpres maupun Pileg, diharapkan jangan sampai mengabaikan dugaan pelanggaran tersebut.
Menyikapi kondisi ini, Anggota Komisi I DPRD Medan Rudiyanto Simangunsong, meminta Bawaslu Kota Medan bersikap tegas terhadap dugaan pelanggaran yang terjadi selama masa kampanye Pilpres maupun Pileg 2024.
“Kami pernah RDP (rapat dengar pendapat) dengan Bawaslu dan KPU Medan. Di pertemuan itu, Bawaslu menjanjikan kepada kami akan mengedepankan tertibnya peraturan kampanye Pilpres dan Pileg. Saya yakin Ketua Bawaslu mampu. Jadi kalau Wali Kotanya paham bahwa ASN tidak boleh berpolitik, ketika dia berjalan sebagai Bobby Nasution maka dilepaskanlah semua atribut-atribut dia sebagai Wali Kota. Termasuk membiarkan ASN untuk menegakkan netralitas mereka,” ungkapnya kepada Waspada Online, Rabu (10/1).
Rudiyanto berkeyakinan, Bawaslu Kota Medan tidak akan sungkan menegakkan peraturan. “Kita tunggulah, Bawaslu komitmen atau tidak dengan yang mereka ucapkan sewaktu RDP waktu itu,” pungkasnya. (wol/mrz/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post