BANDA ACEH, Waspada.co.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Aceh (PA) H. Kamaruddin Abubakar atau akrab disapa Abu Razak menegaskan, Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur Aceh, Bupati-Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota di Provinsi Aceh, Rabu 27 November 2024 telah berlangsung aman dan lancar.
“Alhamdulillah, semua berjalan aman, lancar dan tertib. Terima kasih kepada seluruh jajaran Forkopimda Aceh, kabupaten dan kota serta penyelenggara pada semua tingkatan atas kerja kerasnya,” ucap Abu Razak.
Kenyataan ini, berbanding terbalik dengan asumsi tendensius Samsul Bahri alias Tiong, seorang anggota DPR RI (Fraksi Partai Golkar) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Aceh-1, yang mengaku Pilkada Aceh dalam ancaman gangguan keamanan, sehingga meminta pemerintah pusat menambah aparat keamanan ke Aceh.
“Buktinya, tak hanya rakyat Aceh dan Indonesia, tapi juga dunia tahu jika Pilkada di Aceh berlangsung aman dan lancar, tidak seperti upaya provokasi pihak tertentu,” ucap Abu Razak, yang juga Ketua Badan Pemenangan Aceh (BPA) Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh Nomor Urut 2, H. Muzakir Manaf (Mualem)-Fadhullah (Dek Fadh).
Penegasan tersebut disampaikan Abu Razak, didampinggi Juru Bicara Tim Pemenangan Mualem-Dek Fadh, Muhammad Saleh SE MM, Kamis (28/11), di Banda Aceh.
Itu sebab, Abu Razak mengingatkan penyelenggara, mulai dari kecamatan (PPK) hingga kabupaten dan provinsi, untuk tidak ‘memantik api’, dengan hasil Pilkada yang saat ini sedang berproses seperti, mengutak-atik atau mengubah hasil, yang sesuai dari TPS.
Sebaliknya, Abu Razak meminta penyelenggara dimaksud dapat menjalankan tugasnya sesuai aturan dan tupoksi yang ditentukan. Jika melanggar atau keluar dari aturan berlaku sebut Abu Razak, pihaknya akan mengambil sikap tegas dan resiko apapun.
“Jika itu dilakukan, kami dari seluruh jajaran, mulai dari gampong, kecamatan, kabupaten dan provinsi, siap bergerak dan bersikap. Karena itu sekali lagi saya ingatkan, penyelenggara jangan coba-coba bermain api,” tegas Abu Razak kembali.
Peringatan ini patut dan pantas disampaikan, karena menurut Abu Razak, pihaknya baik DPP Partai Aceh, pimpinan Komite Peralihan Aceh (KPA) maupun Badan Pemenangan Aceh (BPA) Mualem-Dek Fadh, telah menerima banyak laporan tentang dugaan adanya oknum penyelenggara yang berencana mau mengutak-atik hasil dan di back up oleh pihak tertentu.
“Bila hal itu terjadi, resikonya terlalu besar. Sebab kami tidak akan tinggal diam. Karena itu, sebelum terjadi saya ingatkan kepada penyelenggara Pilkada pada semua tingkatan, untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan Pilkada,” harap Abu Razak.
Kepada seluruh jajaran pengurus dan kader Partai Aceh, Komite Peralihan Aceh (KPA), pengurus dan kader partai politik pengusung serta pendukung maupun relawan pemenangan Mualem-Dek Fadh di seluruh Aceh, Abu Razak meminta untuk terus melakukan monitoring secara berjenjang hingga ditetapkan hasil akhir (final) oleh KIP Aceh dan KPU Pusat. (wol/rls/drs)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post