MEDAN, Waspada.co.id – Pagi itu, Selasa (26/11), mentari baru saja menyingkap kabut di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU). Novika Lumban Gaol, seorang mahasiswa tahun kedua di Fakultas Kedokteran USU, tengah berjalan santai menuju perpustakaan.
Wajahnya cerah, senyumnya terpancar hangat, seolah ia tak pernah kehabisan energi untuk mengejar mimpi. Namun, di balik senyuman itu, ada perjalanan panjang penuh tantangan dan sebuah tangan yang memberinya harapan.
Novika, anak ketiga dari empat bersaudara, berasal dari keluarga sangat sederhana di Kota Medan. Ayahnya telah tiada, sementara ibunya saat ini sedang terbaring sakit sejak beberapa tahun silam, dan selama ini untuk biaya kehidupan sehari-hari Novika serta keluarga mendapatkan bantuan dari sang paman (adik ibu).
Sejak kecil, Novika selalu bermimpi menjadi seseorang dokter yang dapat membawa perubahan bagi keluarganya dan masyarakat yang membutuhkan. Beruntung, langkah Novika tak berhenti hanya karena keterbatasan ekonomi. Ia menemukan informasi tentang beasiswa Tanoto Foundation, sebuah lembaga filantropi yang komit meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan tekad bulat, Novika mendaftar, mengikuti seleksi yang ketat, dan akhirnya terpilih menjadi salah satu penerima beasiswa Program TELADAN (Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan).
“Sejujurnya, saya ikut Program TELADAN ingin bantu ringankan beban finansial orang tua,” ujarnya dengan senyum penuh harapan, Selasa (26/11).
Bagi Novika, beasiswa ini lebih dari sekadar bantuan pendidikan. Dengan latar belakang keluarga sangat sederhana, kesempatan yang diberikan Tanoto Foundation membuka jalan baginya untuk mewujudkan cita-cita tanpa harus membebani orang tua.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab saya kepada keluarga sekaligus motivasi untuk berprestasi lebih baik,” tambah cewe kelahiran 3 November 2004 ini.
Program TELADAN lebih dari sebuah program beasiswa biasa. Selain memberikan dukungan finansial untuk mahasiswa berprestasi dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, program ini juga membekali para penerima beasiswa dengan berbagai pelatihan kepemimpinan, pengembangan diri, dan bimbingan karier.
“Para penerima beasiswa mendapatkan banyak benefit, bukan hanya dari segi finansial, tapi masih banyak lagi. Di antaranya, Tanoto Scholars Gathering, Pay it Forward, Tanoto Student Research Award, Sponsorship, Tanoto Scholars Association, Internship, dan Global Experiences Program. Benefit ini sudah sangat cukup bagi para scholars, tergantung bagaimana scholars memanfaatkan benefit ini saja,” terangnya.
Bagi Novika dan penerima beasiswa lainnya, kesempatan ini menjadi jembatan untuk meraih mimpi yang mungkin terasa jauh tanpa bantuan. “Saya tak hanya mendapatkan beasiswa, tapi juga pembelajaran tentang cara menjadi pemimpin yang berdampak di masyarakat,” katanya lagi.
“Program kepemimpinan dari TELADAN sangat terstruktur, materi yang diajarkan tiap bulannya berdampak positif dalam kehidupan sehari-hari, seperti materi mengenai kelebihan dan kekurangan diri sendiri, dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan diri, saya jadi tahu bagaimana cara saya memperbaiki kekurangan dan memaksimalkan kelebihan yang saya miliki,” tutupnya.
Tidak hanya Novika, ribuan mahasiswa lain dari berbagai penjuru Indonesia telah merasakan manfaat serupa. Mereka mendapatkan pelatihan kepemimpinan, hingga pendampingan. Tercatat sejak diluncurkan pada tahun 2006 hingga 2023 penerima beasiswa Program TELADAN se Indonesia sudah mencapai 8.338 orang.
Hal senada diakui Raihan Atmajaya, penerima beasiswa lainnya, yang mengaku pada dasarnya ia mendaftar Program TELADAN untuk membantu beban finansial orang tua. Namun ia juga termotivasi mendaftar beasiswa ini karena Program Kepemimpinannya dan berbagai pelatihan skill yang ada pada scholars.
“Beasiswa Program TELADAN beda dengan beasiswa pada umumnya, beasiswa ini mempunyai banyak program seperti Leadership, Leadself, Lead Others, dan lainnya. TELADAN juga merupakan beasiswa fully funded, lalu Tanoto Foundation menyediakan kebebasan bagi para scholars untuk membuat project mereka sendiri dan juga terdapat organisasi khusus para scholars TELADAN dan banyak lagi benefit lainnya,” terangnya.
Berdampak Bagi Karir Alumni TSA
Alumni Penerima Beasiswa TELADAN, Yohanssen Pradana Pardede, mengatakan pengalaman sebagai Ketua Tanoto Scholars Association (TSA) USU pada tahun 2022 merupakan pengalaman berharga bagi pengembangan kemampuan kepemimpinan dalam dirinya.
Mengelola tim, merencanakan kegiatan, dan mengambil keputusan membuatnya menyadari pentingnya memahami kekuatan dan kelemahan diri sebagai pemimpin. Selain itu, proyek Pay It Forward, seperti AMINO (A Move with Mangrove) dan INCAST (Increase Community Awareness in Stunting Prevention) memberikan kesempatan untuk berkontribusi nyata bagi lingkungan.
“Program TELADAN memiliki kontribusi yang besar terhadap perjalanan karir saya saat ini. Salah satu pengalaman yang paling berpengaruh adalah keterlibatan saya dalam TSA, saya belajar banyak tentang manajemen organisasi, kepemimpinan tim, serta komunikasi. Pengalaman ini memberikan saya kesempatan berkolaborasi dengan sesama scholars dari berbagai latar belakang yang memperkaya pemahaman tentang kepemimpinan,” sebutnya.
Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Fondation, Michael Susanto, menjelaskan Tanoto Foundation adalah organisasi filantropin independen yang fokus di bidang pendidikan. Untuk bidang pendidikan ini, ada tiga sasaran yang menjadi target yakni pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pengembangan kepemimpinan khususnya bagi mahasiswa (Strata 1) ke atas.
“Di Program Kepemimpinan ini ada tiga program, yakni Beasiswa Kepemimpinan bagi anak-anak Strata 1 yang dinamakan Program TELADAN. Lalu, ada dua program lainnya yakni Tanoto Fellowship yang diperuntukkan bagi masyarakat yang sudah punya pengalaman tapi maksimal di usia 26 tahun, serta bagi masyarakat yang berusia 26 tahun ke atas dari berbagai kalangan,” terang Michael.
Dijelaskan, Program TELADAN merupakan salah satu inisiatif Tanoto Foundation dalam membangun generasi unggul dan pemimpin masa depan yang tangguh untuk berkontribusi membawa dampak positif untuk Indonesia.
Dalam program ini, Tanoto Foundation memberikan dukungan pengembangan kepemimpinan berjenjang dan terstruktur, kesempatan pengembangan diri hingga tingkat global, pengabdian masyarakat, berbagai sarana kolaborasi dan jejaring, disertai dengan dukungan biaya kuliah dan tunjangan biaya hidup.
“Mahasiswa semester pertama di 10 perguruan tinggi mitra program TELADAN yang memiliki prestasi di berbagai bidang, pengalaman organisasi, serta menunjukkan potensi kepemimpinan dapat mendaftarkan diri pada program TELADAN,” katanya lagi.
Lanjut Michael, pihaknya juga turut bekerjasama dengan pemerintah, dalam hal ini Bapenas, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk melihat kalau secara nasional seperti apa kondisi pendidikan tinggi.
“Kami mencoba mengadopsi pendekatan softskill development di beberapa program pemerintah, misalnya Kartu Indonesia Pintar (KIP), kami rekrut seratus setiap tahunnya, dengan tujuan ingin melihat potensi mahasiswa dengan latarbelakang sosial ekonomi yang kurang beruntung, dari sisi ekonominya. Lalu, ada juga program PWKK, Program KKN, dan lainnya,” tambahnya.
Di Kota Medan, tambah Regional Lead Sumatera Utara Jeffrey Jeo, beasiswa seperti Program TELADAN justru dimulai dari bangku SLTP dan SLTA sejak tahun 2010, bekerja sama dengan 21 sekolah mitra.
“Beasiswa ini, serupa dengan Program TELADAN, siswa tidak hanya diberikan uang SPP, tapi kami juga memberikan program pengembangan kapasitas diri. Lalu, setelah para siswa SLTA ini tamat mereka juga didorong untuk mengikuti seleksi program beasiswa bagi jenjang Strata 1 dari Tanoto Foundation,” tambahnya.
USU Ucapkan Terima Kasih
Rektor USU, Prof Dr Muryanto Amin, menyatakan pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan yang terus menerus dari Tanoto Foundation melalui sebuah kerja sama.
“Kerja sama yang dilakukan bersama Tanoto Foundation tidak hanya memberikan manfaat berupa bantuan finansial, tetapi juga mendukung pengembangan soft skills dan kepemimpinan mahasiswa USU,” kata Prof Muryanto dalam website resmi USU.
“Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan kolaborasi antara USU dan Tanoto Foundation akan semakin erat dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh civitas akademika,” ucapnya.
Tanoto Foundation telah berperan aktif selama puluhan tahun dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Melalui program seperti TELADAN, lembaga ini tidak hanya menciptakan pemimpin masa depan tetapi juga membantu membangun masyarakat yang lebih inklusif dan sejahtera.
Kisah Novika adalah salah satu dari sekian banyak cerita inspiratif yang membuktikan bahwa kolaborasi antara pendidikan, dukungan keluarga, dan peran lembaga sosial dapat melahirkan generasi yang tidak hanya sukses secara akademik tetapi juga berdaya guna untuk bangsa.
Dengan dukungan dari Tanoto Foundation, senyum Novika dan banyak mahasiswa lainnya menjadi simbol harapan bagi Indonesia yang lebih baik di masa depan. (wol/ari/d2)
Discussion about this post