Good Mining Practice dan Pertanian Berkelanjutan
Jakarta, Waspada.co.id – PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, memperoleh pengakuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik serta manfaat program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
Terbukti, empat penghargaan Good Mining Practice (GMP) Award dan satu Penghargaan Subroto berhasil dibawa pulang. Pada GMP Award 2023 yang berlangsung 29 September lalu, PT Agincourt Resources (PTAR) meraih penghargaan Aditama pada Aspek Pengelolaan Teknis Pertambangan Minerba yang diserahkan langsung Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM Sunindyo Suryo Herdadi kepada Presiden Direktur PTAR Muliady Sutio.
“Terima kasih atas penghargaan dan apresiasi yang kami terima ini. Kami meyakini penerapan good mining practice dapat memberi manfaat bagi semua stakeholder, termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi tambang,” kata Muliady.
Menurutnya, aktivitas operasional Tambang Emas Martabe selalu mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik. Kepmen tersebut menjadi pedoman perusahaan melakukan pengelolaan lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya yang efisien; tanggung jawab sosial; pemanfaatan teknologi; konservasi penambangan dalam optimalisasi pengelolaan pemanfaatan mineral yang terukur, efisien, bertanggung jawab dan berkelanjutan; pengolahan dan pemurnian hingga rencana pascatambang.
Selain itu, PTAR meraih tiga Penghargaan Utama di GMP Award 2023 pada Aspek Pengelolaan Konservasi Mineral, Aspek Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral, dan Aspek Pengelolaan Standarisasi dan Usaha Jasa Pertambangan Mineral.
Tak hanya itu, PTAR menyabet Penghargaan tertinggi Subroto 2023 berupa trofi dalam Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Mineral Terinovatif -Kategori Logam Sub Kategori Bidang Peningkatan Pendapatan Riil dan Pekerjaan.
“Apresiasi ini akan menjadi motivasi kami untuk terus menerapkan pedoman good mining practice sepanjang usia Tambang Emas Martabe,” ujar Muliady.
Dalam sambutannya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan badan usaha dan jasa pertambangan yang telah menerapkan good mining practice diharapkan mampu menghadapi sejumlah tantangan, seperti transparansi dan akuntabilitas pertambangan, transisi energi yang mempengaruhi industri tambang serta fluktuasi harga dan cadangan yang kian terbatas.
Pertanian Berkelanjutan
Program Petani Penangkar Benih Padi Unggul Bersertifikat di Kecamatan Batangtoru mengantarkan PTAR meraih Penghargaan Subroto 2023 Bidang PPM Mineral Terinovatif. Ini menjadi penghargaan tertinggi yang diberikan Kementerian ESDM kepada pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia.
Diketahui, penghargaan ini merupakan puncak peringatan Hari Jadi Pertambangan ke-78. Wakil Presiden Direktur PTAR, Ruli Tanio, mengatakan perusahaan memiliki berbagai program PPM, termasuk program pertanian untuk petani penangkar benih padi bersertifikat yang secara nyata telah berkontribusi pada program pemerintah dan Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan kedua berupa meningkatkan pertanian berkelanjutan.
Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah, menambahkan program petani penangkar benih padi unggul bersertifikat di Batangtoru yang dimulai sejak tahun 2016 berawal dari Kelompok Tani Permata Hijau di Desa Sipenggeng, terus berkembang hingga tahun 2023, dan telah melibatkan 43 petani di enam desa.
Dari 15 hektar areal tanam, mereka memanen lebih dari 37 ton. Total pembelian gabah dari petani penangkar mencapai Rp203 juta, sedangkan total penjualan benih bersertifikat unggul mencapai Rp263 juta. Proses panjang ini tentu hanya bisa dicapai berkat kerja sama dan kerja keras semua pihak serta pemangku kepentingan yang berperan aktif.
“Program ini kami harapkan dapat menjadi model kemandirian ekonomi melalui pendekatan klaster pertanian yang kemudian menjadi rujukan pembelajaran di Tapanuli Selatan. Program ini pun telah mulai menciptakan aktor-aktor pertanian andal dan kompeten meningkatkan perekonomian melalui pengaktifan klaster-klaster produktif berbasis potensi desa,” ungkap Christine. (wol/aa/d1)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post