JAKARTA, Waspada.co.id – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) angkat bicara soal pertemuan antara Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara.
Menurutnya pertemuan kedua tokoh tersebut sekadar silaturahmi antar pemimpin bangsa.
“Setiap silaturahmi, apalagi antara dua tokoh, dua pemimpin bangsa, Bapak Presiden Prabowo Subianto, tentu juga ingin terus berkomunikasi dan memikirkan hal-hal penting untuk negeri kita,” ujar AHY kepada wartawan, Jakarta, Minggu (8/12).
Dia mengatakan pertemuan antara presiden dengan mantan presiden memiliki arti ingin membangun pemerintahan Indonesia yang semakin baik dan semakin maju.
“Karena cita-cita para pemimpin semuanya sama, ingin Indonesia ini benar-benar bisa menjadi negara yang sejahtera, yang makmur, yang berkeadilan. Jadi saya selalu melihat setiap pertemuan itu, setiap silaturahmi itu baik dan bagus untuk ditiru oleh yang lainnya,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menemui Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto di kediaman pribadi Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta, Jumat (6/12/2024) untuk melakukan pertemuan empat mata.
Pertemuan ini dilakukan Dasco membahas konsolidasi partai ke depan dan sejumlah hasil pilkada 2024 yang telah berlangsung.
Prabowo menerima kedatangan Dasco setelah menjamu mantan Presiden RI Joko Widodo di Kertanegara. Kedua politikus Partai Gerindra itu secara khusus berbincang selama kurang lebih 1 jam.
“Selama Pak Prabowo menjadi Presiden, kami belum sempat konsolidasi partai, sementara ulang tahun partai pada bulan Februari 2025, sudah dekat, tadi lebih banyak bicara internal bagaimana kami mengelola partai ke depan,” kata Sufmi Dasco membahas isi pertemuannya dengan Prabowo kepada wartawan di depan kediaman.
Dalam pertemuannya dengan Prabowo, Dasco juga melaporkan berbagai perkembangan mengenai pemilihan kepala daerah (pilkada).
“Soal pilkada di beberapa daerah, ada juga yang berpotensi, misalnya digugat atau maju ke MK (Mahkamah Konstitusi), kami harus laporkan kepada Pak Prabowo,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Dasco juga merespons pertanyaan wartawan mengenai isi pertemuan Presiden Prabowo dan Jokowi. Dia menegaskan sekaligus memastikan tak ada pembahasan mengenai kepartaian.
Jokowi, menurut Dasco, lebih banyak bernostalgia mengenai kehidupan di Istana.
“Saya tadi diberi tahu enggak ada ngomong soal begitu-begitu (urusan partai). Keduanya lebih banyak cerita nostalgia di Istana. Jadi, Pak Prabowo cerita ada beberapa tempat diubah, kemudian barang-barangnya dipindah. Gitu aja, kemudian kalau sekarang Pak Prabowo favoritnya itu di pojok mana, ruangan apa, gitu aja tadi ceritanya,” kata Dasco.
Dia menekankan kembali bahwa Presiden Prabowo dan Jokowi tak banyak membahas urusan-urusan yang spesifik.
“Tadi disampaikan Pak Prabowo, memang pada waktu itu, Pak Prabowo ke Solo, dan Pak Jokowi ke Jakarta bilang mau mampir. Ini kebetulan Pak Jokowi di Jakarta, ngobrol-ngobrol saja tadi sambil makan malam, enggak ada yang spesifik apa gitu yang dibahas,” kata dia. (wol/inilah/pel/d2)
Discussion about this post