Waspada.co.id – Fenomena judi online di masyarakat masih marak terjadi. Tak sedikit orang yang sudah merasakan dampak buruk dari judi online. Hal tersebut dibuktikan oleh beberapa penelitian terkait perjudian online yang dapat merusak berbagai sistem sosial didalam masyarakat.
Lantas mengapa bermain judi online itu sangat candu sehingga orang kesulitan untuk berhenti? Berikut penjelasannya secara psikologis. Menurut Meity Arianty selaku psikolog, secara ilmiah judi online dapat melepas dopamin saat menang. Otak pun melepaskan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang dan penghargaan.
“Sensasi ini yang dapat membuat seseorang ingin terus bermain untuk mendapatkan kembali perasaan tersebut. Sama seperti sex atau menonton pornografi atau bermain game,” tutur Meity Arianty saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin 17 Juni 2024.
Selain itu, beberapa faktor lainnya juga mendukung seseorang kecanduan bermain judi online. Salah satunya kesepian sehingga mencari pelarian.
“Adanya faktor psikologis seperti stres, depresi, atau kesepian, ini dapat meningkatkan risiko seseorang menjadi kecanduan judi online, menjadikan judi sebagai pelarian atau obat,” kata Meity Arianty.
“Ada namanya ilusi kontrol dimana pemain judi online merasa memiliki kontrol atas hasil permainannya padahal bisa jadi karena keberuntungan atau malah sudah di setting atau kontrol oleh bandar, mana ada bandar yang mau rugi,” tuturnya. (okezone.com)
Discussion about this post