MEDAN, Waspada.co.id – Anggota DPR RI Komisi X, dr Sofyan Tan menilai pelaksanaan PON XXI 2024 di Aceh-Sumut harus menjadi pengalaman bagi tuan rumah penyelenggara PON XXII ke depannya.
Pasalnya, PON XXI 2024 ini sangat banyak dikritik dengan segala kekurangannya baik infrastruktur, sarana dan akomodasinya. Demikian disampaikan Sofyan Tan di sela-sela upacara penghormatan pemenang cabor wushu, di GOR Dispora Sumut, Minggu (15/9).
“Kita juga minta pemerintah pusat segera menurunkan dana begitu tuan rumah penyelenggara telah ditentukan. Jangan kekurangan-kekurangan yang sekarang terjadi terulang kembali,” kata Sofyan Tan.
Dijelaskan Sofyan Tan, pencairan anggaran PON itu sangat dibutuhkan bagi tuan rumah agar segala persiapan-persialan pembangunan, infrastruktur, prasarana dan sarana berjalan dengan baik.
Meski selama ini, menurut Sofyan Tan terjadi kesalahpahaman bagi tuan rumah, yang menganggap anggaran itu seluruhnya dari pemerintah pusat.
“Padahal tidak semuanya. Tapi daerah penyelanggara juga harus mampu menyiapkan anggaran sebagai pendampingnya dan pusat sebagai tambahan,” ungkapnya.
Ia menilai penambahan anggaran dari pemerintah pusat untuk PON ini memang perlu ditambah, meski akan tergantung kebijakan pemerintah. Tapi kalau pemerintah serius dalam pemerataan pembangunan di Indonesia berkaitan dengan olahraga, maka harusnya pemerintah pusat itu mengalokasikan dana yang jauh lebih besar lagi.
Untuk penyelanggaraan PON XXI/2024 Sumut dan Aceh ini, Sofyan Tan menyatakan kekecewaannya karena terjadi ketidaksiapan baik infrastruktur dan akomodasi yang telah viral di media sosial.
“Tapi memang sejauh ini apa yang dilakukan panitia terutama tuan rumah yakni Sumut telah bekerja maksimal. Tapi karena kekurangan-kekurangan yang terjadi dan dikeluhkan peserta tidak bisa dibebankan sepenuhnya ke daerah. Itu karena pencairan sangat terlambat sehingga persiapan terlalu terburu-buru. Jadi kesalahannya tidak sepenuhnya di Sumut tapi juga kesalahan dari pemerintah pusat,” ungkapnya.
Terkait makanan yang juga memjadi viral dikeluhkan peserta, Sofyan Tan berharap ini tidak lagi terjadi ke depannya. Karena harusnya event PON di Sumut menjadi kesempatan memperkenalkan propinsi Sumut adalah tempat makanan enak dan terenak.
“Jujur kita malu. Sumut itu punya makanan enak khas masing-masing daerah. Ada makanan enak dari Tapsel, Taput, Karo dan Melayu. Kenapa ini tidak dimanfaatkan oleh panitia. Dan akhirnya kejadian seperti sekarang, makanan dinilai di bawah standar,” pungkasnya. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post