LANGSA, Waspada.co.id – Jelang pemilihan kepala daerah, Polres Langsa melaksanakan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota), Rabu (21/8). Simulasi digelar sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang berlangsung di wilayah hukum Polres Langsa.
Kegiatan dihadiri Penjabat (Pj) Wali kota Langsa, Kapolres, Ketua KIP, Ketua Panwaslih serta beberapa pejabat militer dan Pemerintahan.
Kapolres Langsa AKBP Andy Rahmansyah SIK SH MH, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan simulasi yang dinilainya sangat berhasil.
“Ini adalah gambaran apa yang mungkin kita hadapi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam Pilkada mendatang. Saya berharap kita semua bisa menjaga marwah kepolisian dan negara dalam pelaksanaan tugas pengamanan Pilkada 2024,” ujarnya.
Keterangan yang diterima dari bagian Humas Polres Langsa, skenario simulasi ini dimulai dengan informasi dari Kasat Intelkam pada tanggal 24 Agustus 2024 mengenai kampanye calon Wali Kota Langsa.
Dalam kampanye tersebut, para pendukung calon wali kota menyampaikan orasi untuk mempromosikan visi dan misi kandidat mereka.
Namun situasi berubah menjadi tegang ketika seorang tak dikenal melakukan penyerangan terhadap salah satu calon wali kota. Pelaku segera diamankan oleh petugas ke Polres Langsa. Di lokasi lain, terjadi perusakan baliho dan atribut kampanye oleh sekelompok orang yang diduga tidak terima dengan penangkapan tersebut.
Pada tanggal 27 November 2024, saat pemungutan suara berlangsung, keributan terjadi antara simpatisan dari masing-masing calon. Untungnya situasi berhasil dikendalikan oleh petugas kepolisian.
Setelah proses penghitungan suara, ketegangan kembali muncul karena salah satu pihak merasa tidak puas dengan hasil penghitungan. Meski demikian, kepolisian berhasil meredakan situasi sehingga proses penghitungan suara dapat berlanjut hingga pengiriman kotak suara ke kantor KIP Kota Langsa.
Dalam perjalanan menuju kantor KIP rombongan yang membawa kotak suara dihadang oleh kelompok pendukung calon yang tidak puas. Terjadi tarik-menarik kotak suara, namun kembali berhasil diatasi oleh tim Tombak Polres Langsa.
Situasi semakin mencekam ketika unjuk rasa mulai anarkis dan terjadi bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa. Kasat Intelkam menerima informasi bahwa telah terjadi penyanderaan oleh kelompok yang tidak puas dengan hasil Pilkada.
Lalu Kapolres Langsa segera memerintahkan Kabag Ops untuk berkoordinasi dengan Dankie Brimob guna membebaskan sandera yang diketahui disekap di sebuah rumah kosong.
Tim Brimob segera bergerak dan berhasil menyelamatkan sandera serta menangkap pelaku penyanderaan. Ketika sterilisasi dilakukan di rumah kosong tersebut, ditemukan benda mencurigakan yang diduga sebagai bom rakitan. Dankie Brimob langsung memerintahkan Tim Penjinak Bom (Jibom) untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dan menjinakkan bom.
Tim Jibom dari Satuan Pelopor 2B Brimob Aramiah berhasil meledakkan bom rakitan tersebut dengan aman.(Rid/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post