MEDAN, Waspada.co.id – Asian Agri, perusahaan perkebunan kepala sawit ternama di Indonesia, mendorong petani kelapa sawit naik kelas dengan menggunakan kecambah kelapa sawit Topaz. Pasalnya Topaz merupakan benih kelapa sawit yang dikembangkan Asian Agri Oil Palm Research Station (OPRS) di Indonesia, secara khusus untuk meningkatkan produktivitas hasil panen, tumbuh subur di tanah marjinal, dan pertumbuhan vertikalnya yang tidak begitu cepat, sehingga dapat mempermudah proses pemanenan buah kelapa sawit.
“Benih unggul Topaz mampu memberikan dampak yang signifikan pada tingkat pengembalian investasi selama masa hidup pohon yang mencapai yang mencapai 25-30 tahun. Hasil produksi TBS Topaz dapat mencapai 24 ton/ha pada tahun pertama menghasilkan (TM1) dan rata-rata 38 ton/ha pada TM3 sampai TM6,” kata Head of Plant Breeding Asian Agri, Yopy Dedywiryanto, melalui rilis yang diterima Waspada Online, Senin (3/6).
Saat ini Asian Agri telah berhasil merilis lima Varietas Topaz di antaranya Topaz 1, Topaz 2, Topaz 3, Topaz 4 dan Topaz GT berdasarkan uji multilokasi persilangan di 2 provinsi dan tiga jenis tanah yang berbeda. Berdasarkan pengujian di lapangan, bibit unggul Topaz sudah bisa dipanen pada umur 30 bulan setelah tanam dengan rata-rata berat TBS 5-6kg.
Selain dimanfaatkan perusahaan, Asian Agri menerapkan penggunaan Topaz pada petani-petani sawit mandiri yang menjadi binaan Asian Agri. “Dengan harapan petani-petani sawit kita naik kelas dengan menggunakan Topaz,” sebutnya.
Sebelumnya, dalam acara IPOS Forum yang berlangsung di Medan, Jumat 31 Mei 2024, Head of Plant Breeding Asian Agri Yopy Dedywiryanto memberikan penjelasan bahwa Topaz merupakan bibit sawit unggul yang sudah teruji dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas tandan buah segar (TBS) dan juga tahan terhadap penyakit Ganoderma.
“Sejak tahun 1992, Asian Agri telah menyeleksi dan juga terus menyilangkan indukan Dura dan Pisifera terpilih dari Costa Rica (gen-1). Pada tahun 1996-1998, fasilitas Oil Palm Research Station (OPRS) Asian Agri memulai penanaman indukan Dura dan Pisifera terpilih di kebun benih Topaz, diikuti dengan uji persilangan generasi satu DxPnya. Oleh karena itu, bibit Topaz ini telah melewati hasil penelitian intensif selama puluhan tahun di fasilitas kami,” paparnya.
Prestasi ini mengantarkan OPRS Topaz berhasil memperoleh izin pelepasan Varietas Topaz 1, 2, 3, dan 4 pada 16 Januari 2004, sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia.
“Komitmen Asian Agri untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan terus berlanjut. Dengan pengujian persilangan generasi dua yang intensif, saat ini Topaz hanya memproduksi persilangan-persilangan yang teruji dan terbukti memiliki potensi produksi 24 ton TBS/Ha pada TM (Tanaman Menghasilkan)1 dan rata-rata 38 Ton TBS/Ha pada TM3 sampai dengan TM6 dengan potensi OER (Oil Extraction Rate) 29 persen,” ucap Yopy Dedywiryanto.
“Topaz adalah bibit sawit yang sudah teruji dan terbukti. Oleh karena itu, bibit ini sudah seyogyanya menjadi andalan para petani kelapa sawit. Bibit unggul Topaz ini tidak hanya unggul dalam hal kuantitas produksi, tetapi juga tahan terhadap penyakit Ganoderma. Ketahanan ini telah dibuktikan dengan diperolehnya izin pelepasan Varietas Topaz GT oleh OPRS Topaz pada tanggal 1 Februari 2019 sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia,” jelasnya.
Untuk pemesanan kecambah kelapa sawit Topaz dapat menghubungi Kantor Pemasaran Asian Agri Oil Palm Research – PT Tunggal Yunus Estate, Jalan Seokarno Hatta No.7-10, Hotline 0823 1177 4500, email: topaz@asianagri.com.(wol/mrz/d2)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post