TARUTUNG, Waspada.co.id – Pengelola Bandara Silangit yang terletak di Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumut terus berbenah diri meningkatkan layanan domestik sebagai satu-satunya pintu masuk jalur udara yang terdekat dengan kawasan wisata dunia, Danau Toba.
Pihak pengelola bandara menyebutkan, Bandara Silangit saat ini menjadi bandara domestik yang semakin diminati. Terutama rute penerbangan Silangit – Soekarno Hatta dan Silangit-Halim Perdana Kusumah dan sebaliknya.
“Tentu dengan berbagai inovasi. Pembenahan selalu kita lakukan untuk mengedepankan Bandara Silangit yang sudah menjadi ikon penerbangan domestik di wilayah lingkar Danau Toba dan hinterland-nya,” kata Kepala Bandara Silangit Ardon Marbun, Selasa (21/5).
Pernyataan tersebut disampaikan terkait perubahan 17 bandara dari kelas internasional menjadi domestik berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 31/2024 (KM 31/2004) tentang Penetapan Bandar Udara Internasional pada 2 April 2024.
Bandara Silangit, yang terletak di Siborong-borong,Tapanuli Utara, Sumut menjadi bandara yang berubah kelas bersama 16 bandara internasional lainnya di Indonesia.
“Kenapa terjadi perubahan kelas menjadi domestik, itu adalah kebijakan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Perhubungan RI,” tandas Ardon.
Keputusan pemerintah mengubah layanan 17 bandara tersebut kata Ardon, bertujuan mendorong sektor penerbangan nasional yang sempat terpuruk saat Pandemi Covid-19 dan itinyang dijelaskan pihak Kementerian kepada kami seluruh yang terimbas perubahan kelas
Saat ini kata Ardon, hanya ada 17 bandara internasional di Indonesia, dari semula berjumlah 34 buah.
“Penurunan kelas itu, sekali lagi adalah wewenang kementerian,” jelas Ardon Marbun.
Ia menambahkan lagi, memang alasan pusat sudah tepat, sebab sejak Pandemi Covid-19, banyak maskapai yang melayani penerbangan internasional dari dan ke Bandara Silangit menghentikan operasionalnya.
“Dan kami menjelaskan, terjadinya perurunan status Bandara Silangit baru kali ini terjadi. Diluar itu, langkahnya terus bergerak dengan manaikkan tarafnya dari perintis, domestik hingga Internasional,” jelasnya.
Jadi menurut Ardon, keputusan itu tidak terasa asing bagi Silangit, sebab selama ini pihaknya telah fokus di domestik.
Kendati demikian, Marbun menegaskan perubahan kelas juga tidak akan ada masalah terhadap teknis dan layanan penumpang.
“Arus penumpang dari waktu ke waktu terus naik signifikan dari dan menuju Bandara Silangit. Pergerakan penumpang tahun 2023 lalu saja sebanyak 425 ribu atau naik sebesar 17% dibanding Tahun 2022,” terangnya.
Untuk lingkup domestik,kata Ardon bahwa Penerbangan Silangit sangat diminati, terutama saat arus mudik dan balik Lebaran, Natal serta Tahun Baru.
“Belum lagi kalau ada event Internasional seperti Power Boat dan Agua Bike di Danau Toba, pasti naik lagi,” bebernya.
Dijelaskan, rute penerbangan yang ada di Silangit sekarang adalah Silangit-Halim Perdama Kusumah, Silangit-Soekarno Hatta, dan Silangit-Batam.
Sedangkan maskapai penerbangan yang mengisi Bandara Silangit antara lain Batik Air, SAJ, Air Asia dan City Link.
“Jadi dengan kondisi perubahan status itu, tidak ada yang terganggu. Justru kita secara operasional tetap eksis dan lebih fokus berinovasi mengurusi penerbangan domestik,” tandasnya. (wol/jps)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post