MEDAN, Waspada.co.id – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) STIKPress resmi membuka perekrutan anggota baru angkatan ke-3 bagi seluruh mahasiswa yang tertarik dalam dunia jurnalistik, literasi, dan media.
Perekrutan ini terbuka bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan yang ingin memperdalam kemampuan mereka di bidang penulisan, fotografi, desain grafis, serta media digital.
Kegiatan yang berlangsung setiap tahun ini bertujuan untuk mencari talenta-talenta muda yang siap bergabung dan mengembangkan potensi jurnalistik di lingkungan kampus.
Selain menjadi wadah untuk berkarya, LPM STIKPress juga menjadi ruang belajar bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan komunikasi, berpikir kritis.
Pimpinan LPM STIKPress, Ahmidal Yauzar menyampaikan bahwa perekrutan kali ini dapat diharapkan mampu menarik minat mahasiswa yang ingin menyuarakan ide-ide kreatif dan berkontribusi dalam mengawal isu-isu kampus serta sosial melalui karya jurnalistik.
“Kami sangat antusias untuk menyambut para calon anggota baru. Di sini, mereka tidak hanya belajar menulis berita, tetapi juga akan terlibat dalam berbagai proyek media kreatif, seperti pembuatan majalah kampus, konten digital, hingga liputan langsung acara-acara penting di kampus,” jelas Ahmi.
Ahmi menjelaskan bahwa kegiatan rekrutmen anggota baru ini dibagi menjadi dua sesi.
Sesi pertama yaitu materi ruang yang berlangsung pada 16 – 19 Oktober. Sesi kedua, materi lapangan yang berlangsung pada 26 – 27 Oktober dilaksanakan di Perkemahan Sibolangit.

Di hari pertama, Rabu (16/10) malam, Arianda Tanjung, seorang jurnalis berpengalaman, menyampaikan materi tentang Pengenalan Jurnalistik.
Dalam paparannya, Arianda menjelaskan dasar-dasar jurnalistik, mulai dari teknik penulisan berita, wawancara, hingga pentingnya menjaga objektivitas dalam pemberitaan.
“Menjadi jurnalis bukan hanya soal menulis, tapi juga tentang bagaimana menyajikan fakta dengan tepat dan seimbang. Jurnalistik memberi kita kekuatan untuk menginformasikan dan memberikan dampak bagi masyarakat,” kata Arianda.
Selanjutnya, sesi kedua dibawakan oleh Anggi, seorang praktisi media yang mengulas Sejarah Pers di Indonesia. Dalam presentasinya, Anggi menyoroti perjalanan panjang pers nasional, mulai dari era kolonial hingga masa reformasi. Ia juga membahas peran penting pers dalam menjaga demokrasi dan kebebasan berpendapat di Indonesia.
“Pers adalah pilar keempat demokrasi yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengawal kebijakan publik dan menjaga transparansi pemerintah. Sebagai mahasiswa, kita bisa berkontribusi melalui lembaga pers kampus,” ungkap Anggi.
Sesi terakhir ditutup oleh Fadli, yang merupakan pendiri STIKPress menyampaikan materi tentang Sejarah STIKPress dan Keorganisasian.
Dia mengajak para calon anggota untuk memahami perjalanan LPM STIKPress sebagai salah satu lembaga pers mahasiswa yang aktif dan berkembang di kampus. Fadli juga menjelaskan pentingnya peran organisasi dalam membentuk kader-kader jurnalis muda yang berintegritas dan profesional.
“LPM STIKPress adalah tempat di mana kalian bisa mengasah keterampilan jurnalistik dan membangun jaringan yang luas. Di sini, kita tidak hanya belajar menulis, tapi juga berorganisasi dan bekerja sama dalam tim,” pungkas Fadli. (wol/ryp/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post