MEDAN, Waspada.co.id – PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) didirikan pada tahun 1958 dengan fokus awal pada segmen pensiunan/purna bakti, dan kini telah bertransformasi menjadi bank universal yang melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan.
Layanan Bank BTPN tersedia di berbagai unit-unit bisnis Bank BTPN, seperti BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah,
“Lalu, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan Unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang,” demikian dikatakab Communications and Daya Head Bank BTPN, Andrie Darusman didampingi Regional Head Sumatra Bank BTPN Odik Purnama dalam temu ramah bersama wartawan di Medan, Rabu (10/7).
Selain itu, Bank BTPN juga melayani segmen nasabah dari komunitas prasejahtera produktif melalui anak usaha PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah). Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN juga secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah guna membantu nasabah tumbuh bermakna.
Dikatakan, Transformasi Bank BTPN berlanjut dengan terjadinya penggabungan (merger) Bank BTPN dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Dan penyelesaian akuisisi Bank BTPN atas OTO Group, grup perusahaan yang menaungi perusahaan pembiayaan mobil PT Oto Multiartha (OTO) dan perusahaan pembiayaan motor PT Summit Oto Finance (SOF), pada bulan Maret 2024.
“Hingga Maret 2024, Bank BTPN memiliki hampir 500 kantor dan ATM yang melayani lebih dari 5 juta nasabah, sementara BTPN Syariah memiliki 1.599 kantor, ATM, dan mobile marketing syariah yang melayani lebih dari 4 juta nasabah, memungkinkan Bank BTPN untuk lebih dekat dan memahami kebutuhan nasabah,” ujarnya.
Di tengah tantangan ekonomi, Bank BTPN terus mengembangkan layanan keuangan yang komprehensif, inovatif, dan berfokus pada keberlanjutan, hingga mencetak kinerja positif. Total penyaluran kredit meningkat 24% year-on-year (yoy) menjadi Rp186,56 triliun pada akhir Maret 2024. Bank BTPN berhasil menjaga kualitas kredit dengan rasio gross non-performing loan (NPL) di level 1,83% per akhir Maret 2024, lebih rendah dibanding rata-rata industri sebesar 2,25%.
Pendapatan bunga bersih juga naik 3% yoy menjadi Rp3,02 triliun meski di tengah tren suku bunga tinggi. Ini membuktikan upaya dan inovasi Bank BTPN dalam menghadapi tantangan ekonomi dan mendorong pertumbuhan signifikan.
Diakui, untuk memastikan kemudahan dan keamanan akses ke berbagai solusi keuangan, Bank BTPN terus mengembangkan kapabilitas digital berpusat pada nasabah. Jenius, pionir bank digital, mengedepankan inovasi dengan meluncurkan lebih dari 43 fitur yang dirancang melalui proses co-create dan kolaborasi sejak diluncurkan pada 2016.
“Jenius kini melayani lebih dari 5,5 juta nasabah di 514 kota dan kabupaten di 38 provinsi di Indonesia per akhir Maret 2024,” jelasnya.
Jenius tidak hanya menarik minat generasi Z dan milenial, tetapi juga segmen senior millennials (selenial), menunjukkan penerimaan yang luas di berbagai kalangan usia. Di Medan, 51% pengguna Jenius berusia 21-30 tahun, namun sebesar 17% penggunanya berusia di atas 40 tahun, hal ini menunjukkan bahwa pemahaman mengenai digital dan internet semakin luas dan tidak hanya terbatas pada usia.
Masyarakat digital savvy di Medan paling sering menggunakan Jenius untuk transaksi, pinjaman, dan top-up (e-wallet dan saldo Jenius), dengan fitur transfer antar bank, transaksi m-Card, dan scan QRIS.
Akuisisi OTO Group
Lanjut Andrie, pada Maret 2024, Bank BTPN mengumumkan akuisisi 51% saham OTO Group yang terdiri dari PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF) untuk menangkap peluang pertumbuhan pasar pembiayaan kendaraan roda empat dan roda dua di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup pembiayaan bersama (joint financing), ekspansi ekosistem melalui jaringan cabang Bank BTPN di Indonesia, dan peningkatan SDM melalui program pelatihan bersama. Melalui kolaborasi ini, Bank BTPN berharap dapat memperluas basis pelanggan OTO Group dan meningkatkan kualitas kehidupan finansial masyarakat Indonesia.
Bank BTPN secara konsisten membawa pertumbuhan yang berarti bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia melalui solusi keuangan berkelanjutan dan inisiatif untuk mencapai target net zero emission. Hingga akhir Maret 2024, Bank BTPN telah mengucurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp15,69 triliun, mencakup investasi hijau, pinjaman hijau, pinjaman sosial, dan reksa dana terkait ESG.
Berikut beberapa update terkini dari Bank BTPN tentang inisiatif keberlanjutan perusahaan. Bank BTPN dan SMBC, bersama beberapa bank lainnya, memberikan kredit sindikasi senilai US$450 juta kepada PT IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL), anak usaha Indomobil Group, untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Langkah ini mencerminkan komitmen Bank BTPN dalam mendorong pertumbuhan yang lebih berarti dan berkelanjutan.
Bank BTPN menawarkan produk ESG Deposit, yang memungkinkan nasabah korporasi berkontribusi pada inisiatif keuangan berkelanjutan. Produk ini mengalokasikan deposito secara strategis pada proyek dan kegiatan yang mendukung pembangunan berkelanjutan dalam bidang Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG).
Bank BTPN mengakui dampak lingkungan dan sosial dari setiap aktivitas bisnis dan portofolionya, serta memberdayakan nasabah untuk mencapai kehidupan yang lebih bermakna. Melalui Program Daya, Bank BTPN berkomitmen untuk memperkuat ekonomi inklusif dengan empat pilar utama: literasi keuangan, pengembangan kapasitas diri, peningkatan kapasitas usaha, dan kehidupan yang berkelanjutan.
Pada periode Januari hingga Maret 2024, program ini berhasil mencapai 1,4 juta penerima manfaat melalui 2.765 aktivitas, menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya. Berikut beberapa program unggulan di Daya:
Bank BTPN juga aktif dalam memberdayakan nasabah pensiunan melalui layanan kesehatan gratis dan pelatihan wirausaha, yang telah membantu 1.861.288 peserta layanan kesehatan dan 116.863 peserta pelatihan usaha sejak tahun 2012 hingga 2023.
Bank BTPN terus berupaya untuk mendukung nasabah agar tetap berdaya dan produktif, dengan layanan kesehatan melalui dokter di kantor cabang dan Telekonsultasi via WhatsApp. Kolaborasi dengan para ahli di bidang pemasaran juga menghasilkan pelatihan wirausaha berkala, yang mencakup aspek kesehatan finansial, pengembangan bisnis, dan keberlanjutan.
Selain itu, Bank BTPN menyelenggarakan Daya Fest tahunan sebagai edukasi tentang pembangunan berkelanjutan dan apresiasi kepada nasabah serta pelaku UMKM. Acara ini melibatkan kelas seminar dan bazar ‘Selendang Mayang’, yang merupakan platform bagi nasabah untuk memperluas wawasan dan memperoleh manfaat lebih dari solusi keuangan yang ditawarkan.
Semua inisiatif ini didesain untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah, menegaskan komitmen Bank BTPN dalam mengembangkan bisnis secara berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih bermakna. (wol/ari/d1)
Discussion about this post