JAKARTA, Waspada.co.id – Presiden terpilih, Prabowo Subianto membantah anggapan bahwa ia menang karena politisasi bantuan sosial (bansos). Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut pihak-pihak yang menuduhnya menang karena bansos “egois.”
Prabowo menegaskan, program bansos sudah ada selama bertahun-tahun dan telah disetujui semua fraksi parpol di parlemen. Prabowo pun menyoroti kemenangan telaknya dalam pemungutan suara di luar negeri yang tidak terpengaruh bansos.
Selain itu, Prabowo menyoroti kekalahannya di Provinsi Aceh dan Sumatra Barat. Menurutnya, kekalahan di kedua provinsi yang juga mendapatkan bansos tersebut menunjukkan bahwa kemenangannya tidak dipengaruhi program bansos.
“Mudah untuk menuduh, tetapi ketika diawasi dengan saksama dan dan tepat, Anda akan menemukan bahwa tuduhan-tuduhan itu sangat-sangat kosong, tuduhan yang sangat egois,” kata Prabowo dalam wawancara khusus bersama Al Jazeera yang disiarkan pada Minggu (12/5) dini hari waktu Indonesia.
“Semua bantuan sosial ini diberikan ke seluruh provinsi dan saya kalah dalam dua di antaranya,” ucapnya.
Meskipun demikian, Prabowo mengakui kemenangannya dalam Pilpres 2024 dipengaruhi “efek Jokowi.” Prabowo merujuk tingginya angka kepuasan terhadap pemerintahan politikus PDI Perjuangan tersebut.
“Saya pikir efek Jokowi juga benar-benar membantu saya,” katanya.
Prabowo pun tidak ragu menyebut dirinya sebagai bagian “tim petahana” kendari menjadi rival politik Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. Prabowo mengaku berbalik mendukung Jokowi karena menyadari mereka menganut nilai-nilai yang sama, terutama soal memberantas kemiskinan.
Selain itu, Prabowo mengaku faktor cawapresnya sebagai anak Jokowi juga penting dalam meraih kemenangan. Ia menyebut pemilihan Gibran Rakabuming Raka menarik bagi pemilih muda.
“Saya kemudian menyadari beliau punya nilai-nilai yang sama dengan saya. Nilai-nilai sebagai putra Indonesia, kami ingin bangsa kami hidup dengan bermartabat, dan kemiskinan bukanlah kehidupan yang bermartabat,” kata Prabowo.
Prabowo Subianto tercatat menang Pilpres 2024 dengan perolehan suara melebihi 58 persen, menang telak atas Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Prabowo tercata menang di 36 dari 38 provinsi peserta pemilu.
Kemenangan Prabowo sempat disengketakan di Mahkamah Konstitusi, termasuk terkait dugaan politisasi bansos. Namun, majelis hakim Mahkamah Konstitusi tidak meyakini bahwa bansos pemerintah memengaruhi pemilih di Pilpres 2024. (wol/kompastv/ryp/d2)
Discussion about this post