PANYABUNGAN, Waspada.co.id – Untuk memastikan keakurasian data pemilih Pilkada 2024, Bawaslu Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melakukan uji pencocokan dan penelitian (coklit).
Sebanyak 12.850 data pemilih diambil sebagai uji sempel, Sabtu (27/7).
Ketua Bawaslu Madina, Ali Aga Hasibuan mengatakan, hal tersebut adalah langkah kroscek pencoklitan yang telah dilakukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) sebelumnya pada 24 Juni – 24 Juli, kemarin.
“Kami tidak ingin ada hak pilih pemilih yang tercederai,” kata Ali.
Disebutkannya, uji petik yang dilakukan oleh Bawaslu itu dilaksanakan secara serentak dengan jajaran, 25 Juli sampai 27 Juli. Tujuannya tak lain untuk membantu tugas-tugas KPU.
“Untuk membantu tugas KPU. Misalnya, jika dalam uji petik kami menemukan ada warga yang belum tercoklit, atau dalam prosesnya ditemukan Pantarlih tidak mendatangi rumah warga, begitu juga rumah yang sudah dicoklit tidak ditempel dengan stiker, hal-hal seperti ini bila kami temukan akan kami tindak lanjuti dengan memberikan saran perbaikan ke KPU,” ujarnya.
Sementara dalam uji petik itu, disampaikan Bawaslu Madina mengambil 12.850 data pemilih sebagai sampling. Data tersebut tersebar di 404 Kelurahan/Desa di Kabupaten Madina.
“Kami telah menginstruksikan jajaran PKD untuk melakukan uji petik 10 pemilih per hari/desa. Kemudian Panwascam 10 sampling di lingkup kecamatan dan Bawaslu Madina sendiri 10 KK di lingkup kabupaten. Yang keseluruhannya ada 12.850 sampling,” sambung Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Madina, Bambang Saswanda.
Bambang mengungkapkan, Bawaslu Madina telah mengumpulkan berbagai data, baik temuan dan dugaan pelanggaran selama pelaksanaan Coklit. Data ini sebutnya, akan disampaikan ke KPU sebagai saran perbaikan penyusunan daftar pemilih.
“Kami menggunakan berbagai pendekatan, terutama mencatat by name by adress perbandingan data DPT Pemilu 2024 dengan data daftar pemilih singkronisasi DP4 yang telah disusun KPU. Lalu membandingkan dengan dinamika data pemilih Pemilu lalu baik DPK maupun DPTb pindah domisili,” Jelas Bambang Saswanda. (wol/wang/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post