PANYABUNGAN, Waspada.co.id – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Senin (21/10), menggelar bedah buku dan launcing ‘Jejak Islam di Mandailing.’ Buku ini menceritakan tentang sejarah dan peran ulama di Bumi Gordang Sembilan.
Ketua panitia, Muhammad Nasri S.Sos, salah satu dari tim penyusun buku, mengatakan, ada dua buku yang dibedah. Selain ‘Jejak Islam di Mandailing’ juga tentang biografi para ulamanya.
“Buku Jejak Islam di Mandailing ini membahas tentang masuknya islam di Kabupaten Mandailing Natal. Yang kami rangkum dari Pantai Barat Barus, Pantai Barat Natal dan juga Minang lewat pasukan Padri. Begitu juga biografi para ulamanya yang kita kutip dari sebuah manuskrip yang kami simpulkan menjadi 79 alim ulama,” ulas Nasri.
Dan dikatakan, tim penyusun berjumlah enam orang yang bekerja selama empat bulan, mulai dari Mei hingga September.
“Buku-buku ini belum ada rencana untuk dikomersilkan. Saat ini hanya kita hibahkan kepada keluarga, instansi-instansi terkait, ponpes, juga pada bagian pendidikan,” katanya.
Sementara dalam acara bedah buku, tidak hanya dihadiri oleh Kepala Kantor Agama Madina, H Maranaek Hasibuan saja. Ada tokoh, perwakilan Pemda, juga guru besar Ponpes Mustafawiyah, H Bahauddin Nasution.
Oleh H Bahauddin Nasution, sejarah para ulama-ulama yang ada di Madina ini penting untuk diketahui, khususnya dikalangan mahasiswa dan pelajar.
“Terima kasih kepada para penyusun. Mudah-mudahan ke depannya terangkum semua ulama yang ada di Madina,” ucapnya, kala memberi sambutan.
Demikian juga halnya disampaikan Kakan Agama Madina. Sebuah kemulian bagi penulis dan penyusun, dan Dia pun berharap dilanjutkan agar lebih sempurna. (wol/wang/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post